Topping Off Pusat Bulutangkis Candra Wijaya

(Serpong, 20 Mei 2016)

Impian besar juara dunia dan peraih medali emas Olimpiade, Candra Wijaya untuk memiliki pusat pelatihan dan pembinaan bulutangkis yang representatif bakal segera terwujud. Hal itu terjadi setelah digelar acara pengecoran terakhir (topping off) gedung bulutangkis yang berlangsung pada Jumat, 20 Mei 2016 di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Topping off berupa penyelesaian dengan pengecoran terakhir di lantai tiga gedung tersebut dilakukan oleh Hamid Awaludin dari Komunitas Bulutangkis Indonesia bersama Sabar Yudo Suroso, mantan Wakil Ketua Umum PBSI. Gedung Candra Wijaya international Badminton Center (CWIBC) tersebut terletak di Jalan Raya Jelupang No.4/5, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.

"Dengan topping off ini, salah satu impian besar saya untuk memiliki pusat pelatihan bulutangkis sendiri yang memadai bisa segera terwujud. Diperkirakan dalam tempo sekitar tiga bulan akan rampung dan diharapkan pada tanggal 17 Agustus mendatang, pusat pelatihan ini bisa soft opening," kata Candra, peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan ini.

Peletakan batu pertama pembangunan CWIBC sendiri sudah dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi bersama Gubernur Banten, Rano Karno, pada Jumat, 28 November 2014. 

Kelak di lahan seluas 3.800 meter persegi ini akan berdiri bangunan gedung dengan tiga lantai. Fasilitasnya tersedia 9 lapangan bulutangkis standar international, dilengkapi tribun penonton berkapasitas sekitar 1.100 orang. Selain itu, di gedung ini juga tersedia 30 kamar mes atlet untuk 100 orang, bisnis area, sport massage dan spa, klinik, apotik, ruang kelas, hall of fame, serta area parkir yang mampu menampung kendaraan sedan/bus hingga 70 mobil dan 300 motor.
 
"Keterpanggilan saya sebagai mantan pemain dengan membangun gedung bulutangkis ini merupakan bentuk tanggung jawab terhadap bulutangkis Indonesia yang telah membesarkan saya. Semoga dengan kehadiran gedung ini bisa mengembangkan dan memfasilitasi bakat dan ketrampilan adik-adik untuk melahirkan generasi andal atlet bulutangkis Indonesia di masa depan," harap Candra yang bersama Sigit Budiarto sukses menjadi Juara Dunia 1997 di Glasgow, Skotlandia.

Menurut Hamid Awaludin, Candra yang memiliki komitmen dan dedikasi tinggi terhadap perbulutangkisan Indonesia, layak didukung dan diapresiasi. Karenanya, ketika Candra meminta bantuan kepada dirinya dalam pengurusan izin mendirikan bangunan, mantan Menteri Hukum dan HAM serta Dubes di Rusia itu, tidak bisa menolak.

“Saya tahu bagaimana dedikasi dan komitmen Candra untuk bulutangkis Indonesia, dari dulu sebagai pemain hingga kini sebagai pelatih dan pembina. Kepada para sponsor, donatur, dan pendukung terwujudnya pembangunan gedung ini, saya yakinkan kepada Anda semua tidak semata-mata meninggalkan warisan berupa gedung bulutangkis, tetapi Anda semua telah membangun sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia di pentas bulutangkis dunia,” tegas Hamid.

“Selain itu, Candra juga memiliki komitmen, konsistensi, kemampuan leadership dan manajemen di bidang olahraga bulutangkis, sehingga dia mampu mewujudkan berdirinya sebuah pusat pelatihan bulutangkis yang megah ini,” tutur Hamid.

“Dengan hadirnya pusat pelatihan dan pembinaan bulutangkis CWIBC ini, saya sangat yakin dari sini kelak akan lahir bibit-bibit pemain yang berprestasi, tidak saja di level nasional tetapi di tingkat internasional. Selain itu, kehadiran gedung ini juga akan membangkitkan prestasi bulutangkis di Banten dan sekitarnya ini,” kata Sabar Yudo Suroso, mantan Gubernur Akmil ini.

Ditambahkan oleh Candra, di lantai dua gedung ini kelak akan dibangun Hall of Fame atau Museum Bulutangkis. “Di sini akan tersaji sejarah dan prestasi bulutangkis Indonesia. Pendirian ini dengan tujuan supaya bulutangkis Indonesia bisa terus dikenang dan menginspirasi para pemain muda agar juga bisa berprestasi hebat seperti para pendahulunya,” ucap Candra. (*)