Inilah Empat Bentuk Dukungan Satlak Prima kepada PBSI

(Jakarta, 2/3/2016)

Bertempat di Pelatnas Cipayung, PBSI mengadakan pertemuan dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dengan agenda membahas empat aspek bantuan yang diberikan Satlak Prima.

Empat bentuk support diberikan Satlak Prima untuk menunjang prestasi bulutangkis Indonesia, khususnya kepada atlet-atlet yang diproyeksikan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bentuk dukungan tersebut adalah:

 

1.     Bio Mekanik. Merupakan sebuah teknik untuk mendeteksi gerakan mana yang kurang sempurna yang dilakukan seorang atlet.

2.     Sport Psychology. Adalah ilmu psikologi olahraga yang akan diterapkan tak hanya pada atlet tetapi pelatih pun harus ikut dalam sesi ini.

3.     Nutrisi, yang berisi panduan lengkap untuk menjaga asupan gizi para atlet, termasuk di dalamnya suplemen maupun vitamin pendukung stamina atlet.

4.     Strength Condition. Aspek ini meliputi proses recovery seorang atlet, berapa lama ia dapat mengembalikan kebugarannya setelah bertanding dan bagaimana mempersiapkan diri jelang pertandingan selanjutnya.

 

Dukungan ini diharapkan mampu membantu PBSI dalam menekan gap antara standard prestasi atlet Indonesia dan atlet kelas dunia secara general. Hal tersebut diutarakan oleh Taufik Hidayat, mantan pebulutangkis peraih medali emas tunggal putra di Olimpiade Athena 2004 yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua III Bidang Permainan Satlak Prima.

 

“Dukungan yang diberikan Satlak Prima ini semata-mata demi kemajuan bulutangkis Indonesia. Bantuan yang diberikan Satlak Prima dalam bentuk sport science yang meliputi bio mekanik, sport psychology, nutrition dan strength condition,” ujar Taufik.

 

Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto menyatakan ucapan terima kasih atas nama PBSI atas dukungan yang telah diberikan oleh Satlak Prima.

 

“Kami menyambut niat baik Satlak Prima untuk membantu PBSI. Kami berharap kerjasama ini bisa melengkapi program yang telah disusun dan diterapkan di pelatnas, sehingga bisa membuahkan hasil positif dengan kemajuan prestasi bulutangkis Indonesia,” tutur Budiharto. (*)