Dua Pelatih Beberkan Hasil Evaluasi di Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016

 

(Jakarta, 26/2/2016)

Edwin Iriawan angkat bicara mengenai penampilan tim tunggal putri pada Kualifikasi Piala Uber 2016 yang pekan lalu berlangsung di Hyderabad, India. Tim Uber terhenti di babak perempat final dari putri-putri Tiongkok, dengan skor 0-3.

 

Meskipun ditaklukkan tim raksasa yang punya materi pemain lebih diunggulkan, namun Edwin menilai penampilan tim tunggal putri masih belum maksimal. Pada laga penyisihan grup WC, Tim Uber Indonesia ada di posisi kedua klasemen grup setelah dikalahkan Korea 1-4.

 

Pada pertandingan melawan tim Negeri Ginseng, Maria Febe Kusumastuti ditundukkan Sung Ji Hyun, dengan skor 6-21, 21-19, 13-21. Di partai ketiga, Linda Wenifanetri pun belum berhasil memetik angka setelah menyerah di tangan Bae Yeon Ju, 7-21, 16-21. Satu-satunya angka Tim Uber Indonesia didapat dari kemenangan Fitriani yang turun di partai kelima. Fitri menumbangkan tunggal putri ketiga Korea, Kim Hyo Min, 14-21, 21-16, 21-19.

 

“Penampilan Linda saat melawan Bae Yeon Ju memang kurang maksimal, justru malah Fitriani yang tampil cukup bagus dan menyumbangkan poin,” ungkap Edwin.

 

“Untuk putaran final Piala Uber mendatang, sepertinya dua pemain senior akan diikutkan, yaitu Linda dan Febe. Sedangkan posisi berikutnya akan diisi tiga kandidat yaitu Gregoria (Mariska) atau Fitriani atau Hanna (Ramadini). Saya berharap di putaran final nanti, Febe ada di peak performance-nya. Semoga Febe bisa mengeluarkan semua kemampuannya,” tutur Edwin dalam sesi diskusi bersama awak media di Pelatnas Cipayung, Jumat (26/2) sore.

 

Sementara itu di sektor ganda putra, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi juga membeberkan hasil penilaian timnya selama pehelatan Kualifikasi Piala Thomas 2016. Meskipun putra-putra Indonesia sukses naik podium juara setelah mengalahkan Jepang dengan skor 3-2, namun Herry menekankan bahwa penampilan anak-anak didiknya masih belum maksimal.

 

Pada laga final, Herry menurunkan dua pasangan ganda. Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi didaulat menjadi ganda pertama dan memetik kemenangan atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa usai bertarung rubber game, 22-20, 14-21, 21-17.  Diluar dugaan pasangan terbaik Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tidak diturunkan. Sebagai ganda kedua, Rian Agung Saputro/Berry Angriawan belum berhasil menyumbangkan angka untuk tim Indonesia, keduanya ditundukkan Tekeshi Kamura/Keigo Sonoda, 16-21, 15-21.

 

“Semua pasangan ganda putra tampil cukup baik di Kualifikasi Piala Thomas, sesuai rencana. Namun yang perlu digarisbawahi adalah penampilan Rian/Berry. Mereka tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, di final yang keluar hanya 50-60 persen saja. Selain itu penampilan Angga yang baru sembuh dari Demam Berdarah, juga belum maksimal, terlihat dari power pukulannya yang kurang,” jelas Herry.

 

“Angga/Ricky pun penampilannya belum konsisten dari segi mental, kalau poinnya ketinggalan kadang suka panik, kualitas mereka memang masih dibawah Hendra/Ahsan. Untuk mengatasi hal ini, saya sering berdiskusi dengan mereka bersama Hendra/Ahsan, diajak ngobrol dan menemukan solusinya seperti apa,” beber Herry.

 

Usai melakukan evaluasi penampilan di Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016, para atlet kini berkonsentrasi jelang gelaran bergengsi selanjutnya yaitu All England 2016 yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris pada Maret mendatang. (*)