Begini Serunya Reuni Mantan Pebulutangkis Putri Indonesia

 

(Jakarta, 24/2/2016)

Lama tak jumpa, para mantan pebulutangkis putri Indonesia mengadakan acara reuni yang dilangsungkan pada Rabu (24/2) di Pelatnas PBSI Cipayung. Reuni ini diikuti oleh sejumlah mantan atlet dari mulai angkatan tahun 70-an sampai tahun 2000-an. Dari mantan pebulutangkis senior Retno Kustiyah hingga Shendy Puspa Irawati yang baru saja gantung raket, tampak hadir sambil bernostalgia di pelatnas.

 

Dalam acara ini, hadir para mantan pemain yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah bulutangkis dunia diantaranya Rosiana Tendean, Minarti Timur, Sarwendah Kusumawardhani, Finarsih, Yuni Kartika, Lydia Jaelawijaya, Adriyanti Firdasari, Meiliana Jauhari, Vita Marissa dan masih banyak lagi.

 

Acara dibuka dengan main bareng yang ternyata berlangsung sangat seru. Mahir di eranya, para mantan atlet ini ternyata kini tak selihai dulu di lapangan bulutangkis. Maklum saja, selain karena usia yang tak lagi muda, banyak dari mereka yang sudah jarang bermain bulutangkis, meskipun tak dapat dipungkiri bahwa bakat mereka mengayunkan raket masih terlihat, apalagi semangat mereka yang ternyata tak kalah dengan yang muda.

 

Laga pertama dengan sistem tiga lawan tiga dimainkan oleh tim Minarti Timur – Sarwendah Kusumawardhani – Eny melawan Finarsih – Yuni Kartika – Lydia Jaelawijaya. Permainan satu game ini akhirnya dimenangkan oleh Finarsih cs. Meskipun berlangsung hanya satu game, namun permainan berlangsung cukup lama. Betapa tidak, laga ini diwarnai canda tawa mengenang masa-masa ketika jadi pemain dulu. Tak jarang pertandingan harus dihentikan karena mereka tak henti-hentinya tertawa sampai terjatuh di lapangan.

 

Pada kesempatan ini, atlet-atlet yang masih aktif seperti Liliyana Natsir dan Greysia Polii, juga hadir ditengah-tengah senior mereka. Greysia bahkan sempat bertanding melawan para mantan atlet.

 

“Inisiatif acara ini luar biasa sekali, kami mantan atlet bisa berkumpul bersama setelah lama berpisah. Lewat acara ini, kami bukan sekedar silaturahmi, tetapi kami juga mengumpulkan dana untuk mereka yang membutuhkan. Semoga acara ini dapat diadakan secara rutin,” kata Finarsih yang terbang langsung dari Yogyakarta untuk mengikuti acara ini.

 

Usai bermain bulutangkis, para mantan pemain putri ini makan siang bersama sekaligus saling bercerita mengenang masa lalu yang lagi-lagi dihiasi canda tawa. Finarsih, mantan pemain spesialis ganda putri yang akrab disapa “Boim” ini adalah pemain yang paling sering membuat rekan-rekannya tergelak. Begitu juga Lydia Jaelawijaya yang kini menetap di Tasikmalaya.

 

Ketika diminta menceritakan pengalaman lucu saat masih menjadi pemain, Finarsih teringat akan kejadian ia dan teman-temannya yang dikejar orang gila ketika sedang jalan kaki di Senayan usai latihan. Sontak ini langsung memancing gelar tawa para mantan atlet. Ia juga sempat mengingat masa-masa dimarahi senior sampai pengalaman jadi sparring senior yang sedang latihan smash, hingga tak jarang shuttlecock mendarat di tubuhnya dan sebagai junior kala itu, ia hanya bisa pasrah.

 

Sebelum menutup perjumpaan, para mantan atlet putri menyuarakan harapan mereka agar bulutangkis Indonesia bisa bangkit kembali, tak lupa mereka turut mendoakan agar para junior mereka berjaya di ajang All England 2016 yang akan berlangsung Maret mendatang. (*)