(Djarum Sirnas Riau Open 2015) Menanti Juara Baru Tunggal Putri
(Pekanbaru, 27/11/2015)
Pebulutangkis Guna Dharma Bandung, Mia Mawarti Utami memperlihatkan permainan yang menjanjikan di tiga seri Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2015. Berhasil final di Djarum Sirnas di Mataram dan semifinal di Surabaya, kali ini di seri terakhir yang digelar di GOR Wushu Rumbai Sport Center, Pekanbaru, Mia berhasil lolos ke partai puncak.
Di semifinal yang digelar pada Jum’at (27/11) petang, Mia berhasil mengatasi unggulan enam, Vehrenica Debora Rumate. Berjumpa dengan wakil Tangkas Jakarta itu, Mia terlihat mendominasi pertandingan sejak awal. Ia sama sekali tak mengizinkan Vehrenica untuk melalui raihan angkanya. Mia pun menghentikan langkah mantan pemain Pelatnas itu dalam dua game langsung 21-13 dan 21-13.
“Hari ini bisa berjalan lancar sesusai rencana. Tidak terlalu banyak kesulitan. Bermain menyerang dan lebih yakin dengan kemampuan sendiri,” ujar Mia usai laga.
Langkah Mia ke partai puncak yang akan digelar besok (28/11) berhasil diikuti oleh Ana Rovita. Pemain asal Pertamina Fastron itu untuk pertama kalinya di tahun ini berhasil ke final. Berhadapan dengan unggulan dua, Hera Desi Ana Rachmawati dari Mutiara Cardinal, Ana sukses menang tipis 21-19 dan 21-19.
"Sebenarnya saya tidak menyangka bisa menang. Tetapi yang pasti saya juga senang bisa kembali bermain di final. Mungkin di lapangan tadi juga terbantu oleh faktor lapangan yang agak licin, jadi tadi tinggal siapa yang lebih berani mengejar bola, dia pasti yang dapat poin. Untung tadi di lapangan saya lebih berani," ujar Ana usai laga.
Duel ini pun sepertinya akan menjadi duel penentu siapa wajah baru juara Djarum Sirnas seri terakhir yang digelar di Pekanbaru kali ini. Sementara di nomor tunggal taruna putra wakil Candra Wijaya, Andri Wijaya akan berhadapan dengan Ade Reksy Dwicahyo. Andri sukses menghentikan A Rahmat Kurniawan dari SGS PLN dengan 21-17, 9-21 dan 21-11, sementara Ade dari Exist Jakarta menang 21-19 dan 21-14 atas Arief Wahyu Setiawan dari Candra Wijaya. (*)