(China Open 2015) Praveen/Debby Melaju, Riky/Richi Terhenti
(Fuzhou, 11/11/2015)
Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi wakil Indonesia pertama yang masuk ke babak dua. Mereka mengalahkan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo, Jepang, 24-22, 20-22 dan 21-13, di babak pertama China Open Super Series Premier 2015.
“Lawan mereka sebenarnya tidak sulit. Hanya kami masih penyesuaian dengan lapangan, main pertama kali, penyesuaian juga sama shuttlecocknya. Jadi pas enak-enaknya baru di game ketiga,” kata Praveen mengenai pertandingannya kali ini.
Di game pertama, bisa menyentuh game point lebih dulu 20-17, Praveen/Debby malah harus terkejar menjadi 20-21. Setelah sempat saling menyusul, Praveen/Debby akhirnya pastikan kemenangan game pertama dengan 24-22. Sebaliknya di game kedua, sempat tertinggal 17-20, Praveen/Debby berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Sayang dua poin berikutnya harus dicuri pasangan Jepang, 22-20.
Masuk ke game penentu, penampilan Praveen/Debby bisa lebih mendominasi. Mereka unggul 4-0 di awal dan terus memimpin 7-2, 11-6 hingga menang 21-13.
Selanjutnya di babak dua, Praveen/Debby akan berhadapan dengan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Ko/Kim melaju usai kalahkan wakil Indonesia lainnya, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet, 21-10 dan 21-12.
Praveen/Debby dan Ko/Kim sudah lima kali berhadapan. Terakhir di babak final French Open Super Series 2015 lalu, Praveen/Debby kalah rubber game, 10-21, 21-15 dan 19-21.
“Sama seperti pertemuan kemarin-kemarin. Kami sama-sama tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Apalagi pertemuan terakhir juga ramai. Jadi buat besok tinggal siapa yang lebih siap aja di lapangan,” ujar Debby.
Tahun lalu di China Open Super Series Premier, Praveen/Debby hanya bisa bertahan hingga babak dua. Mereka kalah dari unggulan delapan asal Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin, 16-21 dan 14-21. Tahun ini Praveen/Debby berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik.
“Kalau tentang target, kami pasti maunya yang terbaik ya. Hanya kami tidak mau berpikir jauh dulu, dihadapi saja dulu satu-satu, yang jadi lawan berikutnya,&