(Korea Masters 2015) Ronald/Melati Ditaklukkan Pasangan Tuan Rumah

 

 

 

(Jeonju, 5/11/2015)

Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti yang merupakan satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia di babak kedua Korea Masters 2015 harus tersingkir. Pasangan juara Chinese Taipei Open Grand Prix 2015 ini dikalahkan oleh wakil tuan rumah, Kim Duk Young/Go Ah Ra, 19-21, 15-21.

 

Pasangan Indonesia sebetulnya menguasai laga di game pertama dengan selalu memimpi perolehan angka. Ronald/Melati bahkan unggul jauh 10-6 di game pertama. Namun Kim/Go terus mengejar satu demi satu poin hingga akhirnya menyamakan kedudukan 16-16. Kim/Go yang terus menekan, akhirnya merebut game pertama dari Ronald/Melati.

 

Kehilangan game pertama membawa pengaruh yang cukup besar pada Ronald/Melati. Di game kedua, pasangan unggulan ketiga ini bermain anti klimaks. Mereka tertinggal jauh 5-16. Saat kelihatannya sulit untuk mengejar angka lawan, Ronald/Melati justru bangkit dan mendekat hingga kedudukan menjadi 14-16. Hal ini sempat membuat Kim/Go panik hingga jatuh bangun mengejar bola pengembalian Ronald/Melati.

 

Sayang, Kim/Go yang kembali bermain agresif dan mendahului bola-bola depan hingga menyulitkan pergerakan Ronald/Melati. Angka pun terus bertambah untuk pasangan Korea, dan akhirnya mereka sukses merebut tiket perempat final.

 

 

“Ronald/Melati sudah menerapkan strategi permainan yang tepat di game pertama. Mereka bisa memegang kendali di reli-reli. Namun saat keadaan genting di kedudukan 19-19, Ronald/Melati jadi terburu-buru, hal ini menyebabkan lawan malah balik memegang kendali permainan reli dan ini membahayakan Ronald/Melati,” papar Enroe Suryanto, pelatih ganda campuran yang mendampingi Ronald/Melati.

 

“Di game kedua, Ronald/Melati memang kehilangan pola permainan, sampai tertinggal 5-16. Mereka juga tidak bisa keluar dari tekanan. Saat berhasil menyusul, malah hilang lagi pola permainannya dan kembali ketinggalan lagi,” pungkas Enroe.

 

Di babak pertama, dua wakil sudah lebih dulu terhenti. Pasangan Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika dihentikan pasa