(Djarum Sirnas NTB 2015) Kandas, Jeroen Berharap Bisa Tampil Baik di Surabaya

(Mataram, 28 Oktober 2015)

Pebulutangkis satu-satunya asal Belanda, Jeroen Paul Ham akhirnya harus mengakhiri langkahnya di arena Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Nusa Tenggara Barat Open 2015. Bertanding di GOR 17 Desember pada Rabu (28/10) siang, Jeroen dipaksa mengakui keunggulan Ade Reksy Dwicahyo dari Exist Jakarta.

Di game pembuka, Jeroen terlihat belum bisa mengeluarkan permainannya. Ia terus tertekan dan akhirnya menyerah dengan skor telak 5-21. Barulah di game kedua ia sempat memimpin perolehan angka di awal game. Ia berhasil unggul tipis 5-3, tetapi ia justru kembali terus tertinggal. Ia pun akhirnya menyerah dengan 15-21.

“Di pertandingan tadi saya merasa tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik saya. Saya tidak bisa fokus ke pertandingan, saya merasa tidak dalam kondisi terbaik saya. Saya tidak bisa beristirahat dengan maksimal dan di pertandingan tadi saya hanya mencoba untuk mengembalikan shuttlecock tanpa tahu harus bertanding seperti apa. Saya tidak dalam kondisi terbaik saya, dan ini pertama kali saya bersaing di turnamen seperti ini,” ujarnya saat dijumpai.

Usai langkahnya terhenti, Jeroen mengaku akan kembali berlatih di Jaya Raya Suryanaga, Surabaya. Dimana Djarum Sirnas seri ke sembilan akan digelar. Turnamen ini akan dimulai tanggal 9 November mendatang di GOR Sudirman, Surabaya.

“Setelah turnamen ini saya akan kembali berlatih di Suryanaga. Saya pun akan bermain di Sirnas Surabaya nanti. Semoga nanti hasilnya akan lebih bagus, karena nanti akan bermain di tempat sendiri,” tambahnya.

Jeroen sendiri mulai berlatih bulutangkis sejak usianya 9 tahun. Tetapi baru pada usia 14 tahun dirinya mulai serius menekuni olah raga tepok bulu ini. Kini di usianya yang ke 18, Jeroen mengaku tengah berhenti dari kegiatan akademisnya dan fokus di bulutangkis dalam satu tahun terakhir ini.

“Satu tahun ini saya cuti sekolah, dan fokus berlatih bulutangkis. Saya mungkin akan berlatih di Indonesia hingga 1,5 bulan kedepan, dan lihat bagaimana perkembangan saya nanti. Karena di Belanda sendiri bulutangkis tidak terlalu popular, jadi saya akan melihat perkembangan saya baru saya akan memutuskan langkah apa selanjutnya,” pungkasnya. (*)