(French Open 2015) Herry IP Persiapkan Penampilan Ganda Putra

(Paris, 20/10/2015)

Hasil di luar target harus diterima oleh tim ganda putra Indonesia di Denmark Open Super Series Premier 2015 lalu. Diharapkan bisa membawa pulang satu gelar, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, sama-sama harus terhenti di babak dua. Hal ini pun membuahkan evaluasi dari pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi. Herry berharap penampilan anak buahnya bisa lebih baik di Paris nanti. 

Di Denmark Open Super Series Premier 2015, Angga/Ricky kalah dari pasangan tuan rumah, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Mereka kalah usai terlibat pertandingan ketat, 19-21 dan 16-21. 

“Ketenangan mereka dalam menghadapi tekanan pemain-pemain di atas mereka harus lebih ditingkatkan. Kedua adalah masalah kecerdikan. Mereka harus cerdik dalam merubah strategi dalam beberapa poin, khususnya di poin-poin kritis. Kalau kemarin kesempatan Angga/Ricky menang di game pertama itu terbuka lebar. Cuma memang pemain Denmark tersebut lebih pintar. Mereka lebih berpengalaman, mereka merubah strategi dan membaca permainannya cepat sekali. Dan ketenangan mereka jauh lebih di atas Angga/Ricky. Sementara Angga/Ricky masih terlalu terburu-buru, masih kurang tenang sedikit, kurang sabar sedikit,” kata Herry. 

“Di Paris ini harus ada perbedaan strategi, karena lapangan dan shuttlecock itu berpengaruh. Di Paris lapangannya ada sedikit angin, bolanya juga beda, jadi taktik dan strategi agak sedikit berbeda,” kata Herry lagi. 

Sementara itu, Hendra/Ahsan yang kalah dari pasangan baru Liu Cheng/Lu Kai juga tak luput dari evaluasi pelatih. Di Paris ini, Hendra/Ahsan kembali diharapkan bisa memberikan gelar bagi Indonesia.  

Faktor kesegaran di lapangan menjadi poin utama Herry yang harus diperhatikan dari pasangan nomor dua dunia ini.

“Kalau Hendra/Ahsan saya lihat dari kesegarannya yang kurang. Tipe permainan Hendra/Ahsan itu kan andalannya menyerang, tapi kemarin nggak tembus-tembus. Kondisi mereka saat ini kurang segar. Khususnya untuk Hendra, masa persiapan dia harus lama. Karena dia sudah pemain senior, tentu berbeda dengan junior-juniornya. Tapi itu bukan alasan dan harus dicarikan solusi. Jadi kita memang harus pintar-pintar mencari formula untuk Hendra, yang tepat. Idealnya persiapan mereka itu sebulan, supaya lebih segar. Ada beberapa hal yang kami lakukan untuk mengatasinya, untuk mengembalikan kesegaran. Dari segi latihan antara Denmark dan Paris ini ada yang harus kami lakukan,” jelas Herry.