(Chinese Taipei GP 2015) Ihsan Maulana Mustofa, Putra Tasikmalaya yang Ingin Jadi Juara Dunia

 

 

(Taipei, 14/10/2015)

Titel juara dunia menjadi impian terbesar Ihsan Maulana Mustofa dalam mengarungi karier sebagai pebulutangkis. Sejak memantapkan cita-cita ingin menjadi pebulutangkis profesional, Pemain spesialis tunggal putra kelahiran Tasikmalaya, 18 November 1995 ini berharap dirinya mampu meraih gelar gelar Juara Dunia suatu hari nanti.

 

“Siapa yang tidak mau jadi Juara Dunia? Tiap pebulutangkis sukses pasti akan ditanya, apakah dia sudah pernah jadi Juara Dunia?” kata Ihsan kepada BadmintonIndonesia.org.

 

“Memang banyak kejuaraan-kejuaraan bergengsi, namun titel Juara Dunia itu punya kelas tersendiri. Rasanya pasti beda. Semoga suatu hari nanti saya bisa menjadi Juara Dunia seperti idola saya, Lin Dan,” imbuh Ihsan.

 

Jalan Ihsan menuju gelar Juara Dunia memang bisa dibilang masih panjang. Namun sebagai pemain muda, bukan tak mungkin ia bisa melewati rintangan para senior seperti yang dilakukan Ratchanok Intanon (Thailand) dan Carolina Marin (Spanyol) saat keduanya menjadi Juara Dunia di usia muda.

 

Perlahan tapi pasti, langkah Ihsan kian dekat menuju mimpinya. Saat ini Ihsan tak cuma wara-wiri di turnamen level grand prix atau grand prix gold. Namun ia sudah dipercaya untuk mewakili Merah-Putih di turnamen level super series, bahkan di turnamen beregu seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman.

 

Mengawali kiprahnya di turnamen Chinese Taipei Open Gran Prix 2015, kemenangan dipetik Ihsan di babak pertama atas wakil Hong Kong, Chan Yan Kit. Pertarungan berdurasi 42 menit ini dimenangkan Ihsan dengan skor 21-15, 22-20.

 

Ihsan yang minggu lalu baru saja menjadi runner up Thailand Open Grand Prix Gold 2015, sudah memegang kendali permainan atas lawannya yang lebih senior tersebut. Di game pertama, Ihsan unggul lewat penempatan-penempatan bola yang akurat di sudut lapangan.

 

Di game kedua, Ihsan  mengaku sempat kehilangan fokus saat unggul 20-16. Keadaan ini dimanfaatkan oleh lawan hingga menyamakan kedudukan 20-20. Namun peraih medali perunggu World Junior Championships 2013 ini tak mau menyerah, ia balik menekan dan akhirnya menundukkan Chan.

 

"Lawan cukup bagus, dia pemain yang ulet dan kekuatan tangannya lumayan. Penampilan saya hari ini kurang maksimal, langkah kaki saya berat dan saya kurang enjoy mainnya," Ihsan mengakui.

 

"Besok saya akan menghadapi lawan yang lebih berat, jadi saya harus lebih bersemangat lagi," tambah pemain binaan klub Djarum ini.

 

Kemenangan Ihsan menjadikan sementara tujuh wakil tunggal putra melaju ke babak kedua. Sebelumnya, enam wakil sudah terlebih dulu lolos, mereka adalah Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro, Muhammad Bayu Pangisthu, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Firman Abdul Kholik.

 

Hasil sementara babak pertama Chinese Taipei Open Grand Prix 2015 dapat diakses di sini. (*)