(Djarum Sirnas Kalimantan Open 2015) PB Djarum Amankan Gelar Ganda Campuran Dewasa

 


Pontianak, 2 Oktober 2015 – PB Djarum sukses amankan satu gelar di kategori dewasa Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Kalimantan Open 2015. Hal ini terjadi setelah Tedi Supriadi/Ririn Amelia dan Fernando Kurniawan/Marsheilla Gischa Islami berhasil melangkah ke partai puncak. Keduanya sukses membungkus kemenangan pada laga semifinal Jum’at (2/10) sore. 

Tedi/Ririn terlebih dahulu berhasil memastikan diri ke final setelah menang telak 21-11 dan 21-8 atas atlet PB Djarum lainnya, Akbar Bintang Cahyono/Jenna Gozali. Jika Tedi/Ririn berhasil menang relatif mudah, lain halnya dengan duet Fernando/Gischa. Mereka harus berjibaku dalam tiga game melawan Ardiansyah Putra/Dellis Yuliana dari Berkat Abadi/Trunojoyo.

Di laga yang digelar di GOR PBSI Kota Pontianak, Fernando/Gischa berhasil menutup game pertama dengan kemenangan tipis 21-19. Tetapi di game kedua, beberapa kesalahan yang dilakukan jelang akhir laga membuat mereka kehilangan game dan kalah tipis 18-21.

Memasuki game pamungkas, Fernando/Gischa terlihat lebih bisa menguasai pertandingan. Mendominasi laga mereka akhirnya berhasil menutup pertandingan ini dengan 21-11.

Menurut Rendra Wijaya, pelatih yang mendampingi mereka di Pontianak, kekalahan mereka di game kedua karena baik Fernando maupun Gischa sempat lengah. “Di game kedua mereka gampang untuk buang poin, mereka lengah,” ujar Rendra.

Di sisi lain, Fernando mengaku bahwa kekalahan di game kedua memang karena mereka kurang sabar. “Di game kedua kami kurang sabar dan kurang tenang,” ujarnya.

Sementara mengenai kemenangannya di game pertama dan ketiga, Fernando menuturkan bahwa bertanding dengan perasaan yang senang membuatnya bisa mengatasi keadaan. “Tadi di lapangan kami main happy saja, kami bisa menikmati pertandingan dan bisa mengatur permainan. Lawan memang cerdik, dan kami bisa mengatasinya dengan penempatan-penempatan bola,” lanjutnya.

Cerita lain diutarakan Gischa. Pertama kali turun di nomor ganda campuran dewasa tetapi dirinya sudah bisa mencapai partai puncak menjadi kebanggaan tersendiri baginya. “Bisa masuk final tentunya senang, apalagi ini pertama kali saya main di ganda campuran dewasa. Ini juga berkat Edo (panggilan Fernando – red) yang terus membimbing saya di lapangan,” pungkasnya.