Greysia/Nitya Kembali Cetak Sejarah di Korea

Sukses besar! Dua kata tersebut mungkin tak berlebihan jika diberikan kepada pasangan ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, pada penampilannya di Korea Open Super Series 2015. Greysia/Nitya berhasil merebut gelar super series perdana mereka sejak berpasangan.

Keduanya mengalahkan wakil tuan rumah, Chang Ye Na/Lee So Hee, dengan skor 21-15 dan 21-18.

“Pertama-tama kami ingin berterima kasih kepada Tuhan, terima kasih untuk pelatih kami, untuk PBSI dan semuanya yang telah berjasa. Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, untuk ganda putri Indonesia. Kami hanya memberikan yang terbaik di lapangan dan kami memang ingin menjadi juara di sini,” kata Greysia mengungkapkan kebahagiaannya.

Tampil melawan pemain tuan rumah dikatakan Greysia/Nitya memang memiliki tantangan tersendiri. Namun rupanya, derasnya dukungan untuk Chang/Lee tak menutup semangat Greysia/Nitya di lapangan. Greysia/Nitya juga mendapat banyak dukungan dari penonton Indonesia yang hadir di SK Handball Stadium, Seoul, tersebut.

“Lawan kami mungkin tampil percaya diri main di rumahnya. Tapi kami juga merasa senang main di sini. Karena kami seperti bermain di rumah sendiri. Ada banyak pendukung kami, dan ada banyak orang Indonesia yang menonton di sini,” ujar Greysia lagi.

Korea Selatan pun kini menjadi tempat keberuntungan bagi Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Setidaknya hingga hari ini, Greysia/Nitya berhasil mencetak sejarah di kejuaraan yang berlangsung di negeri ginseng tersebut.

“Saat ini kami bisa bilang Korea merupakan tempat favorit kami, tempat keberuntungan kami. Di sini kami bisa merebut gelar super series pertama kali dan sebelumnya juga menjadi juara Asian Games 2014 di Korea,” kata Greysia.

Tahun lalu pada Asian Games, Greysia/Nitya juga sukses menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Kala itu di partai final, Greysia/Nitya mengalahkan wakil Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.

Raihan emas Greysia/Nitya saat itu semakin menggembirakan karena berhasil menyudahi penantian emas selama 36 tahun dari ganda putri. Pasangan ganda putri Indonesia yang terakhir meraih emas di Asian Games adalah Imelda Gunawan/Verawaty Fajrin, tahun 1978 di Bangkok. (*)