(Korea Open 2015) Korea Jadi Tempat Keberuntungan Greysia/Nitya
(Seoul, 21/9/2015)
Korea Selatan mungkin kini menjadi tempat keberuntungan bagi Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Setidaknya hingga hari ini, Greysia/Nitya berhasil mencetak sejarah di kejuaraan yang berlangsung di negeri ginseng tersebut.
Kemarin (20/9), Greysia/Nitya baru saja merebut gelar super series perdananya sejak berpasangan. Pasangan ganda putri andalan Indonesia ini memastikan kemenangannya usai berhadapan dengan Chang Ye Na/Lee So Hee, Korea. Dalam waktu 48 menit, Greysia/Nitya bukukan kemenangan dua game langsung, 21-15 dan 21-18.
“Saat ini kami bisa bilang Korea merupakan tempat favorit kami, tempat keberuntungan kami. Di sini kami bisa merebut gelar super series pertama kali dan sebelumnya juga menjadi juara Asian Games 2014 di Korea,” kata Greysia.
Tahun lalu pada Asian Games, Greysia/Nitya juga sukses menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Kala itu di partai final, Greysia/Nitya mengalahkan wakil Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.
Raihan emas Greysia/Nitya saat itu semakin menggembirakan karena berhasil menyudahi penantian emas selama 36 tahun dari ganda putri. Pasangan ganda putri Indonesia yang terakhir meraih emas di Asian Games adalah Imelda Gunawan/Verawaty Fajrin, tahun 1978 di Bangkok.
“Rasanya tentu bahagia sekali, bisa menciptakan sejarah di Korea. Semoga kedepannya semakin banyak prestasi yang bisa kami raih. Tidak hanya di Korea tapi di tempat-tempat lain juga. Kami tidak boleh cepat puas,” ujar Greysia lagi.
Catatan manis lainnya di Korea juga pernah ditoreh oleh Greysia. Tahun 2006, Greysia pernah mencapai babak final Korea Open bintang enam, atau saat ini sejajar dengan level super series premier. Saat itu Greysia berpasangan dengan Jo Novita, di ganda putri.
“Waktu itu saya masih kecil, masih 19 tahun. Bisa mencapai prestasi tersebut tentu punya kesan tersendiri bagi saya,” tambah Greysia yang bernaung di klub Jaya Raya Jakarta tersebut. (*)