(Jaya Raya Indonesia JC 2015) Indonesia Junior Sapu Bersih Lima Gelar Juara

 
 
(Jakarta, 20/9/2015)
Kiprah pebulutangkis muda Indonesia semakin menjanjikan di panggung bulutangkis internasional. Pada kejuaraan kelas U-19 bertajuk Jaya Raya Indonesia Junior Challenge 2015 yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, lima gelar berhasil disapu bersih oleh para pemain muda masa depan Indonesia.
 
"Selamat atas keberhasilan pemain-pemain junior di turnamen Jaya Raya Indonesia Junior Challenge 2015 yang sukses menyapu kelima gelar juara. Semoga prestasi ini terus meningkat hingga mereka memasuki jenjang senior nantinya, terus berlatih, disiplin dan kerja keras!" ucap Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI memberikan selamat.
 
Dua partai all Indonesian final terjadi di nomor ganda campuran dan ganda putri. Pasangan unggulan kedua, Drajat Beno/Yulfira Barkah meraih gelar pertama untuk Merah-Putih setelah menuntaskan perlawanan Yahya Adi Kumara/Ramadhani Hastiyanti Putri, 21-18, 21-14. PB Djarum menempatkan dua wakil ganda putri di final lewat pasangan Mychelle Crhystine Bandaso/Serena Kani dan Marsheilla Gischa Islami/Ramadhani Hastiyanti Putri. Pertarungan dua pasangan ini akhirnya dimenangkan oleh Mychelle/Serena dengan skor tipis, 23-21, 20-22, 21-18.
 
Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska membuktikan keunggulannya atas andalan Thailand, Supanida Kathong dengan kemenangan 21-16, 19-21, 21-19. Panji Ahmad Maulana juga tak mau kalah dengan Gregoria yang merupakan sesama rekannya di Pelatnas Cipayung. Panji juga menyabet gelar juara dengan memupuskan satu-satunya harapan Thailand yang tersisa di final, Kantawat Leelavechabutr, 21-17, 23-21.
 
“Meskipun meraih kemenangan, namun penampilan saya tidak sebagus kemarin. Saya merasa sering kehilangan fokus dan banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di poin-poin akhir karena saya terburu-buru ingin menyelesaikan pertandingan ini,” tutur Panji kepada BadmintonIndonesia.org.
 
“Di pertandingan final ini, saya banyak memberikan bola-bola pendek untuk melakukan serangan. Saya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk menyerang, selain itu footwork lawan juga tidak terlalu bagus,” imbuh Panji yang tahun lalu menjadi runner up usai dikalahkan Firman Abdul Kholik.
 
“Panji hari ini bermain cukup baik, namun dia masih terlalu terburu-buru mau memenangkan pertandingan sehingga mati-mati sendiri di saat-saat genting,” kata Imam Tohari, sang pelatih.
 
Pada partai kelima, pasangan ganda putra Muhammad Fachrikar/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani menyempurnakan kemenangan Indonesia dengan menyumbang gelar kelima. Unggulan keempat ini mengalahkan unggulan kelima asal Taiwan, Li-Wei Po/Ming Tse Yang, 21-9, 21-16. (*)