(Shuttle Time) Kursus Shuttle Time dan Pra Level Hadir di Bengkulu
(Jakarta, 16/9/2015)
Ditengah keterbatasan fasilitas lapangan bulutangkis, Pengurus Provinsi PBSI Bengkulu sukses menyelenggarakan kursus Shuttle Time Pra Level di Bengkulu. Acara ini berlangsung pada 11-13 September 2015, di Gedung Juang Korem 041 Gamas, Bengkulu.
Shuttle Time merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap olahraga bulutangkis. Meskipun bulutangkis adalah salah satu olahraga yang paling digemari di Indonesia, adanya Shuttle Time diharapkan mampu memperkuat keinginan masyarakat khususnya generasi muda untuk bermain bulutangkis. Shuttle Time berisi program pengajaran kepada para pengajar bulutangkis atau guru-guru Pendidikan Jasmani di tingkat Sekolah Dasar dengan harapan mereka akan mampu mengajarkan tata cara bermain bulutangkis kepada murid-murid mereka.
Kursus dipandu oleh dua trainer dari BAC (konfederasi bulutangkis Asia) yaitu FX Sugiyanto dan Eddy Prayitno. Dalam acara ini hadir 30 orang peserta yang terdiri dari pelatih bulutangkis dan guru pendidikan jasmani. Dari 30 peserta, 27 orang diantaranya dinyatakan lulus, sedangkan tiga lainnya terpakasa didiskualifikasi karena kehadiran yang tidak penuh.
“Meskipun 30 orang ini mengikuti program kursus di satu lapangan bulutangkis, namun ini tak mengurangi semangat mereka. Kursus berjalan lancar dan peserta sangat antusias. Materi kursus dijelaskan dan diperagakan secara menyeluruh baik oleh penatar maupun peserta kursus,” kata Eddy Prayitno yang juga Kasubid Pengembangan Komunitas PP PBSI.
“Selanjutnya, kami berharap di Bengkulu juga diadakan kursus Shuttle Time Level 1 atau Badminton on Mall, sebagai tindak lanjut implementasi bagi tutor agar bisa praktek mengajar bulutangkis langsung ke masyarakat atau pengunjung mall secara benar,”imbuhnya.
Adapun syarat kelulusan tiap peserta diantaranya adalah kehadiran, lulus test tertulis, lulus praktek mengajar, serta menyelenggarakan kursus Kepelatihan Nasional “Shuttle Time dan Pra Level”, pesertanya guru-guru SD atau mengajar kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di SD. (*)