Djarum Foundation Siap Cetak Bibit Muda Di Magelang

(Magelang, 22/8/2015) Bakti Olahraga Djarum Foundation terus melancarkan komitmennya mencetak bibit pemain bulutangkis potensial. Selain melakukan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di sembilan kota, mereka juga membangun sarana olahraga pertama di luar Kudus dan Jakarta.

Pada kesempatan ini, Magelang menjadi tempat paling beruntung dengan dibangunkan fasiltas lapangan bulutangkis bertaraf Internasional. Dengan kehadiran GOR ini, merupakan salah satu tempat yang paling pas karena lapangan tersebut akan menyelenggarakan Sirkuit Nasional pada 24 Agustus mendatang.

Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan mengatakan, GOR ini diharapkan bisa merasang peningkatan pembinaan bulu tangkis di Magelang dan sekitarnya. Apalagi, ini menjadi sarana olahraga pertama kali Djarum mendirikan di luar kota, dimana selama ini membina atlet tunggal putra di Kudus dan Ganda di Jakarta.

"GOR Djarum ini dipersembahkan sebagai ajang pembinaan dan permasalahan pemain usia dini. Diharapkan dari sini kelak muncul talenta-talenta muda penerus mantan pemain nasional seperti Zelin Resiana asal Magaleng yang dulu dikenal dengan smash kerasnya," ujar Budi kepada wartawan di GOR Djarum, Magelang, kemarin.

Bangunan GOR Djarum Magelang Seluas 2,210 meter persegi ini berdiri di atas lahan seluas 7,135 meter persegi. Di arena itu, terdapat fasilitas lima lapangan bulu tangkis yang dilengkapi pula dengan ruang ganti, toilet, fasiltas bagi difabel, dan tribune penonton berkapasitas sekitar 2000. Jelas, ini membuktikan keseriusan Djarum mencari bibit-bibit muda potensial di kota tersebut.

Bahkan mantan pebulutangkis Indonesia dan legenda hidup PB Djarum, Christian Hadinata, berharap GOR ini bisa merasang peningkatan pembinaan bulutangkis di Magelang dan sekitarnya. Dari sini nanti, bisa cetak dan memunculkan bibi pemain berbakat untuk disumbangkan ke pelatnas.

"Harapan saya, pembinaan nanti bisa terarah dan menciptakan pemain yang berpotensial menjadi juara nasional, bahkan Internasional. Kita sangat yakin bibit-bibit muda di Magelang bisa menyumbangkan pemainnya untuk pelatnas di Cipayung," ungkap Christian.
 
“Kami senang dengan adanya GOR ini, karena memang di Magelang tidak ada gedung yang representatif untuk pembinaan. Terkadang anak-anak memakai balai desa yang hanya muat untuk satu lapangan untuk latihan. 
Harapannya, dengan penyediaan fasilitas yang megah ini, ada program latihan yang terstruktur dan prosedural hingga bisa menghasilkan bibit-bibit baru untuk pemain nasional,” ujar Kukuh Santoso, Pengurus PBSI Magelang.
 
 
“GOR ini terbangun karena awalnya ada permintaan dari klub-klub lokal yang disampaikan kepada pihak Djarum, karena melihat masih minimnya fasilitas bulutangkis untuk latihan dan pembinaan. Maka aspirasi tersebut diteruskan kepada walikota Magelang untuk kemudian disampaikan langsung kepada pihak Djarum. Gayung bersambut, pada April 2014, mulai pembangunan, setelah mencari tanah dan 1,5 tahun kemudian jadilah GOR ini. GOR ini memiliki dampak multiplayer efek yang banyak sekali bagi Magelang,” Oi Hong Djien, tokoh masyarakat Magelang.