Bulutangkis Siap Sumbang Emas Di Olimpiade 2016

(Jakarta, 19/8/2015)

Menuju Olimpiade 2016  di Rio de Jeneiro, Brasil, bulutangkis masih menjadi andalan Indonesia untuk merebut satu medali emas. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto dalam diskusi yang diadakan DetikSport Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan. Selain bulutangkis, cabang olahraga angkat besi dan panahan juga diharapkan bisa menyumbang medali.

“Targetnya bisa meraih dua medali emas. Satu medali dari bulutangkis, sementara satu lagi bisa dari angkat besi atau panahan,” kata Djoko.

Target tersebut pun disambut optimis oleh Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan. Gita meyakini para atlet yang nanti akan turun di Olimpiade mampu merebut medali emas.

“Saya yakin (bulutangkis) bisa mendapatkan emas di Olimpiade nanti, kalau kita melakukan dengan serius. Saya melihat insya Allah tim bulutangkis bisa membawa sesuatu.  Bahkan ada peluang untuk mendapatkan emas dari semua nomor,” ujar Gita Wirjawan.

“Peluang tersebut ada. Kalau mau jujur, siapa yang bisa menyangka Linda (Linda Wenifanetri) mampu meraih perunggu di Kejuaraan Dunia lalu. Dari ganda putri, Greysia/Nitya (Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari) juga mampu mencapai semifinal. Jadi peluang tersebut tidak hanya ada pada ganda putra dan ganda campuran saja,” tambah Gita.

“Yang paling penting, di setiap level, atlet atau pelatih ada kesadaran untuk melakukan fungsinya. Atlet harus bisa mengukur kemampuan dan mengambil langkah yang berbeda dari kebiasaan latihan sebelumnya, dengan bantuan pelatih, untuk mencapai target,” jelas Gita lagi.

Untuk mewujudkan target tersebut, mantan Chief de Mission Indonesia di Olimpiade London 2012, Erick Thohir, memberikan masukan penting bagi tim Indonesia. Menurut Erick, ada tiga poin penting yang harus diperhatikan, yaitu masalah pendanaan, komunikasi dan persiapan yang baik.

“Persiapan harus matang dari sebelum berangkat. Jangan sampai di sana baru merasa kesulitan. Yang paling penting itu adalah memenuhi kebutuhan atlet. Karena mereka nanti yang menjadi ujung tombaknya,” kata Erick.