Empat Legenda Promosikan Bulutangkis
(Jakarta, 17/8/2015)
Tak sekedar mencetak prestasi gemilang di lapangan, empat legenda bulutangkis ternama dunia ternyata juga memiliki tujuan mulia yaitu mempopuperkan bulutangkis ke seluruh penjuru dunia. Taufik Hidayat (Indonesia), Lin Dan (Tiongkok), Peter Hoeg Gade (Denmark) dan Lee Chong Wei (Malaysia) melalui program Yonex Legends’ Vision bakal mengunjungi negara-negara di Eropa, Amerika dan Afrika dan meningkatkan minat masyarakat bermain bulutangkis.
Hal ini disampaikan Taufik dalam acara talkshow Yonex Legend’s Vision yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta (17/8) siang. Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan, Ketua Umum KONI Tono Suratman, Presiden Yonex Ben Yoneyama, serta Rudy Hartono, legenda bulutangkis Indonesia.
“Visi saya ingin mengembangkan bulutangkis di dunia dan membuat bulutangkis olahraga yang global. Saya ingin mempromosikan bulutangkis di negara-negara dimana bulutangkis tida terlalu popular,” ungkap Taufik.
“Empat legenda bulutangkis ini sudah memberi efek positif bagaimana dunia memandang bulutangkis. Kita lihat sendiri bagaimana di kejuaraan dunia kemarin seluruh supporter tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia menyaksikan. Acara Yonex Legends’ Vision ini sangat bagus, saya berharap akan ada penerus legenda bulutangkis ternama dari Indonesia setelah Taufik Hidayat,” kata Gita dalam pidatonya.
Yonex Legend’s Vision pertama kali diadakan di Beijing, Tiongkok. Setelah Jakarta, Kopenhagen, Denmark akan menjadi pemberhentian selanjutnya. Selain talkshow mengenai pemaparan program pengembangan bulutangkis ke seluruh dunia, para legenda bulutangkis (kecuali Lin Dan) yang berhalangan hadir, juga bermain di laga eksebisi di Gedung Bulutangkis Asia Afrika.
“Saya ingin sekali bulutangkis menjadi olahraga yang lebih popular dan lebih besar dari sekarang, kalau bisa lebih dari tenis. Tujuan utamanya mengembangkan bulutangkis diluar Asia, karena bulutangkis sudah cukup terkenal di Asia, jadi kami ingi masuk ke Eropa, Amerika dan Afrika,” tutur Taufik, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Pada kesempatan ini, PBSI dan Yonex saling memberikan penghargaan atas jalinan kerjasama yang terlah terjalin selama 43 tahun. Perusahaan apparel bulutangkis asal Jepang ini telah mendukung tim Indonesia sejak era Rudy Hartono, Susy Susanti, Ricky Soebagdja, Rexy Mainaky dan sebagainya. Yonex juga menyumbangkan 200 buah raket ke delapan sekolah. (*)