(World Championships 2015) Usia Tak Surutkan Semangat Matthew Fogarty

fiogf49gjkf0d

 
 
(Jakarta, 10/8/2015)
 
Meskipun tak muda lagi, namun semangat Matthew Fogarty patut diacungi jempol. Pebulutangkis berusia 58 tahun ini merupakan peserta tertua di ajang Total BWF World Championships 2015. Penampilannya cukup impresif dan ia mampu mengimbangi permainan lawan.
 
Pemain asal Amerika Serikat yang berpasangan dengan Bjorn Seguin ini harus puas dengan hasil di babak pertama. Mereka tersingkir setelah dikalahkan wakil Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adistia dengan skor 18-21, 8-21.
 
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Fogarty tak ragu untuk bersaing dengan pemain-pemain yang lebih muda. Belum lagi menyoal persaingan dari negara Asia yang bulutangkisnya lebih dominan dibanding Amerika. Penampilannya pun tak terlalu mengecewakan, Fogarty/Seguin memberikan perlawanan yang cukup sengit pada Hendra/Andrei, khususnya di game pertama.
 
“Saya adalah seorang dokter, jadi saya mengerti betul betapa olahraga bulutangkis itu sangat bagus untuk kesehatan. Saya ingin para generasi muda bermain bulutangkis, agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk fisik mereka, seperti yang sudah saya rasakan,” ujar Fogarty yang sudah tujuh kali mengikuti kejuaraan dunia.
 
“Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi saya untuk tetap bertahan di dunia bulutangkis. Selain itu, saya memang begitu mencintai bulutangkis,” imbuh pemain kelahiran 30 Oktober 1956 ini.
 
“Tentunya saya harus pandai-pandai menjaga kondisi fisik saya. Saya betul-betul memikirkan bagaimana supaya stamina saya bisa fit. Pekerjaan menyita banyak waktu saya, jadi saya berlatih bulutangkis di malam hari,” kata Fogarty yang berharap dapat tampil di olimpiade untuk pertama kalinya di Rio de Janeiro 2016 mendatang.
 
Bertanding di stadion Istora merupakan pengalaman pertama bagi Fogarty dan ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi pria dengan tinggi badan 183 cm ini. Meskipun harus menelan kekalahan di laga perdana, namun Fogarty/Seguin terlihat begitu menikmati pertandingan mereka di Istora.
 
“Bertanding di sini sangat menyenangkan, supporternya ramai sekali, fantastis! Saya sangat senang bisa merasakan bertanding di Indonesia, ini adalah pengalaman pertama saya, semoga tahun depan saya bisa kembali lagi ke sini,” tutur Fogarty. (*)