(BCA Indonesia Super Series Premier 2015) Jam Terbang Pemain Muda Bakal Ditambah
(Jakarta, 6/6/2015)
Turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 menjadi ajang pembuktian para pemain muda, bahwa mereka telah siap menerima tongkat estafet dari para senior. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, dua tunggal putra muda mengejutkan dunia bulutangkis dengan melesat ke babak perempat final turnamen kelas super series premier berhadiah total Rp. 10 Miliar ini.
Baik Jonatan maupun Anthony, keduanya sama-sama harus merangkak dari babak kualifikasi. Dalam perjalanannya ke perempat final, Jonatan tercatat menaklukkan pemain-pemain senior seperti Boonsak Ponsana (Thailand), Chou Tien Chen (Taiwan) dan Lee Hyun Il (Korea). Begitu juga Anthony, ia harus melewati rintangan dari pemain-pemain kelas dunia seperti Sony Dwi Kuncoro dan Srikanth K (India).
“Saya sebenarnya cukup merasa surprised dengan hasil yang diraih pemain-pemain muda di turnamen ini. Awalnya saya hanya berharap mereka dapat membuat kejutan mengalahkan pemain-pemain dunia, namun ternyata mereka bisa sampai ke babak delapan besar,” kata Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Berangkat dari hasil ini, Rexy mengatakan akan menambah jam terbang para pemain muda, khususnya pada empat pemain. Selain Jonatan dan Anthony, nama Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik juga masuk program. Disebutkan Rexy, ia tak hanya melihat pencapaian yang diraih pemain, namun ia juga menilai penampilan masing-masing pemain. Rexy juga menekankan bahwa Jonatan cs tak kalah kualitas dari pemain dunia. Namun mereka memang masih kalah secara pengalaman.
“Target kami sampai akhir tahun ini, mereka berempat bisa masuk rangking top 50. Dari turnamen ini saja sudah dapat lumayan banyak poin. Jonatan dapat 6000 poin dan bakal masuk Top 30, sementara Anthony naik ke peringkat 80-an,” jelas peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja ini.
“Ihsan walaupun belum mencapai babak utama, tapi penampilannya bagus, ia adalah pemain yang menjanjikan. Pemain-pemain muda ini merupakan andalan di Piala Thomas nanti,” imbuh Rexy.
Sektor tunggal putri juga terjadi peningkatan dibanding tahun lalu. Indonesia mengirim dua wakil ke babak delapan besar lewat Linda Wenifanetri dan Maria Febe Kusumastuti. Namun sayang, kedua pemain ini belum dapat mengamankan tiket babak empat besar setelah ditaklukkan lawan-lawannya.
“Mengenai hasil di tunggal putri, saya berharap mereka lebih termotivasi lagi. Sekarang sektor tunggal putri sudah dibantu oleh Edwin Iriawan, yang pernah menangani Saina (Nehwal). Feedback dari atlet juga positif. Bisa dilihat juga ada pencapaian yang cukup bagus dari pemain muda seperti Hanna (Ramadini) dan Fitriani,” pungkas Rexy. (*)