(BCA Indonesia Super Series Premier 2015) Penampilan Pemain Muda Jadi Bahan Evaluasi
(Jakarta, 1/6/2015)
Nama-nama pemain muda Indonesia tercantum dalam daftar peserta turnamen bergengsi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015. Kejuaraan ini tak hanya dimanfaatkan para senior untuk berburu gelar dan poin jelang olimpiade tahun depan, namun juga menjadi wadah menggali pengalaman buat pemain-pemain muda.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky menegaskan bahwa penampilan pain muda di BIOSSP 2015 menjadi salah satu acuan dalam program proyeksi Olimpiade Tokyo 2020. Selain program jangka panjang ini, pencapaian pemain muda juga akan dievaluasi untuk event SEA Games 2015 di Singapura.
"Target untuk pemain muda yang bermain dari babak kualifikasi adalah lolos ke babak utama. Ini adalah ajang untuk penilaian sejauh mana sih mereka bisa melaju di turnamen sekelas BIOSSP? Kami juga mempersiapkan pemain-pemain ini jelang Olimpiade Tokyo 2020," kata Rexy.
Di nomor tunggal putra, dua pemain muda Pelatnas Cipayung, Jonatan Christie dan Firman Abdul Kholik akan bertarung di babak kualifikasi. Firman, pemain berusia 18 tahun asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini mengaku sudah siap menghadapi rekan latihannya tersebut.
"Kami sudah sama-sama tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing karena kami berlatih bersama. Di pertandingan nanti, siapa yang siap, dialah yang akan menang. Saya berharap dapat memberikan yang terbaik di turnamen BIOSSP pertama saya," tutur Firman yang merupakan salah satu pemain muda berpotensi.
Sedangkan di nomor ganda putra, pemain berusia 20 tahun asal klub Djarum, Kevin Sanjaya Sukamuljo, memiliki persiapan khusus jelang berlaga di turnamen berhadiah Rp. 1 Miliar ini.
"Kalau saya pribadi, persiapan jelang BIOSSP lebih banyak dari segi non teknis, karena waktu persiapan tidak banyak sehabis Piala Sudirman," kata Kevin yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Para pemain senior yang sudah malang melintang di turnamen bintang lima ini juga telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Apalagi sebagai tuan rumah, para atlet tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi para pendukung bulutangkis Istora yang terkenal degan fanatismenya.
Selain menjalani program latihan teknik di Pelatnas Cipayung, pebulutangkis tunggal putri Linda Wenifanetri juga menganalisa kelemahan dan kelebihan calon lawan yang akan dihadapinya.
"Selain latihan, saya melakukan persiapan dengan berdiskusi bersama pelatih mengenai calon lawan," ujar Linda. (*)