Badminton Lovers Community Kini Eksis di Manado
(Jakarta, 6/5/2015)
Komunitas bulutangkis menjadi satu bagian yang tak dapat dipisahkan dengan perkembangan bulutangkis di Indonesia. Untuk itu, PBSI terus mengokohkan pembinaan komunitas Badminton Lovers Community (BLC). Program yang digalakkan sejak awal tahun 2015 ini telah menghasilkan 14 komunitas BLC di berbagai provinsi.
Setelah sukses mengukuhkan BLC di Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Maluku, Papua Barat, Jambi dan Kalimantan Selatan kali ini dibentuk BLC Sulawesi Utara.
Acara pembentukan komunitas BLC Sulut berlangsung pada 29 April – 2 Mei 2015. Lewat acara ini telah terpilih Heintje A Poluakan selaku koordinator yang akan memimpin 51 orang anggota komunitas BLC di Manado.
“Tujuan utama pembentukan komunitas ini adalah untuk menggali potensi para pecinta bulutangkis yang belum tertampung di pengprov, sehingga potensi ini nantinya bisa membantu program pengprov Sulut,” ujar Eddy Prayitno, Kasubid Pengembangan Komunitas PBSI.
Pada kesempatan ini juga dilangsungkan kunjungan ke klub-klub bulutangkis yang terletak di Manado dengan agenda kunjungan berupa Sosialisasi program PP PBSI yaitu Sistem Informasi Online PBSI, Parameter Fisik Atlet Masuk Pelatnas, serta Pendataan Ulang. Komunikasi dengan pewakilan klub juga berlangsung dua arah lewat diskusi yang bertujuan mendengarkan masukan dan menampung aspirasi dari klub.
Beberapa masukan tersebut diajukan semata-mata demi kemajuan bulutangkis di Sulawesi Utara, diantaranya adalah kunjungan berkala oleh Pengprov ke klub-klub setempat serta penambahan sarana, prasarana serta pertandingan bulutangkis minimal tiga kali dalam setahun. Selain itu, guna menampung atlet-atlet terbaik di Sulut, akan lebih baik jika dibentuk Pelatprov atai Pelatkab/kot.
Komunitas Badminton Lovers Community telah terbukti dapat menjadi wadah terorganisir untuk menyalurkan inspirasi, saran/masukan untuk kemajuan prestasi bulutangkis di Pengkot/Kab. Setempat. Hal ini tentunya akan dapat membantu memberikan solusi untuk kelancaran pelaksanaan program pengprov atau Pengkot/Kab. PBSI setempat. (*)