Indonesia Giat Bangun Bulutangkis Lewat Shuttle Time

 

(Jakarta, 5/5/2015)

Masih lekat di ingatan kita betapa meriahnya gelaran Shuttle Time on the Road yang berlangsung di Lamongan, Jawa Timur. Sebanyak 61 tutor secara serempak mengajarkan bulutangkis kepada 1480 murid. Acara ini pun masuk rekor MURI dengan catatan sebagai permainan bulutangkis dengan peserta terbanyak. 

Acara Shuttle Time on the Road yang berlangsung pada 7-9 November 2014 di Alon-alon Kota Lamongan ini adalah salah satu dari rangkaian program Shuttle Time yang dijalankan di Indonesia, disamping 13 provinsi lainnya. 
 
Shuttle Time adalah suatu program kepelatihan bulutangkis untuk para guru-guru olahraga sekolah dasar dan anak-anak usia dini dalam rangka pengembangan dan pemasalan olahraga bulutangkis di sekolah dasar seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan minat guru-guru SD dan murid-murid SD menyukai olahraga bulutangkis.
 

Adapun tujuan dilaksanakannya penataran tersebut yaitu untuk menjadikan para peserta sebagai pengajar (tutors) tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang nantinya akan bertindak sebagai pengajar (tutors) di sekolah-sekolah SD di seluruh wilayah Indonesia, dengan harapan bulutangkis menjadi salah satu pelajaran ekstrakurikuler. 

Sejak dimulainya kursus shuttletime ini pada 7 Oktober 2013 sampai dengan 30 April 2015 telah didapat dua pengajar (tutor) BAC, 9 pengajar (tutor) Nasional (didalamnya termasuk 2 pengajar BAC, 380 Pengajar (tutor) Provinsi) dan 358 Pengajar (tutor) Kabupaten/Kota. Dengan estimasi jumlah siswa yang telah dilatih sebanyak belasan ribu siswa di seluruh Indonesia. 

Hingga saat ini sebanyak 104 orang telah mendapat sertifikat pengajar bulutangkis. Adapun syarat sertifikasi pengajar adalah mengikuti kursus selama tiga hari dengan total durasi belajar selama 22 jam. Program pengajaran dibagi kedalam 10 modul yang terdiri atas modul teori dan praktek. 
 
 
"Masih banyak potensi yang dapat digali dari mulai pembinaan bulutangkis di sekolah tingkat SD