(Piala Sudirman 2015) Candra Wijaya : Peluang Indonesia Tetap Terbuka
(Jakarta, 30/4/2015)
Berada di urutan kelima daftar tim unggulan di Piala Sudirman 2015 menjadikan Indonesia tim yang tak terlalu difavoritkan untuk menggondol piala kejuaraan beregu campuran tersebut. Tak seperti Tiongkok, Korea dan Jepang yang memiliki kekuatan yang lebih merata ketimbang Indonesia.
Namun data dan fakta diatas kertas terkadang berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Tim unggulan bisa saja terjungkal, sementara tim non unggulan tanpa disangka-sangka mampu membuat kejutan dan berjaya.
Sebut saja kisah tim Piala Uber Indonesia tahun 1996. Kala itu srikandi Indonesia sukses membungkam Tiongkok di stadion Queen Elizabeth, Hong Kong, dan membawa pulang piala tersebut ke Tanah Air. Padahal kala itu Susi Susanti cs tak diperhitungkan ketimbang Tiongkok yang merupakan tim jagoan utama. Begitu juga apa yang terjadi di Piala Uber 2010 dimana tim Korea sukses merebut trofi tersebut dari tangan Tiongkok dan mencetak sejarah baru bagi negaranya.
Meskipun memiliki senjata ampuh di tiga nomor ganda lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), namun membawa pulang piala yang berasal dari Indonesia tersebut bukanlah perkara mudah. Negara-negara unggulan juga memiliki kemampuan lebih merata hampir di lima nomor yang dimainkan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, skuad tim Piala Sudirman 2015 dibanjiri pemain-pemain muda terutama di sektor tunggal putra. Ada Ihsan Maulana Mustofa, Hanna Ramadini dan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berusia 20 tahun serta Jonatan Christie dan Firman Abdul Kholik yang masing-masing berusia 18 tahun. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri buat mereka, apalagi ini adalah kali pertama bermain di Piala Sudirman.
“Indonesia kali ini memang menjadi tim underdog dan Piala Sudirman memang salah satu piala yang tidak mudah diraih oleh Indonesia Tetapi ingat, sulit itu bukan brarti tidak mungkin. Peluang itu pasti terbuka. Tetap miliki mental juara, walau bagaimanapun sulitnya, dengan iman dan keyakinan. Kalau bicara kekuatan, manusia itu ada batasnya, tapi ketika kita minta kepada Tuhan, maka tidak ada yang mustahil di dunia ini,” ujar Candra Wijaya, mantan pemain ganda putra.
“Sebaiknya ini menjadi motivasi untuk anak-anak, jadikan kekuatan untuk menjadi luar biasa. Enjoy saja, berusahalah mencapai yang terbaik. Tidak ada kata mustahil kalau kita berusaha dan sungguh-sungguh ingin mencapainya. Walau kita tidak diperhitungkan, kita tetap bisa menunjukkan bahwa kita punya kapasitas untuk mencapainya,” tambah pemilik sekolah bulutangkis Candra Wijaya International Badminton Center ini.
Piala Sudirman akan diadakan di Dongguan, Tiongkok, pada 11-17 Mei 205 mendatang. Sebanyak 20 pemain terpilih menjadi tim inti dan direncanakan akan terbang ke Dongguan pada Rabu (6/5) mendatang. Sebelumnya, tim akan menjalani simulasi yang digelar di GOR Asia Afrika pada Sabtu (2/5) serta pelepasan tim di Pelatnas Cipayung pada Selasa (5/5), bertepatan dengan peringatan HUT PBSI ke 64. (*)