Pengprov PBSI Sumut Resmi Dilantik

(Jakarta, 16/1/2015)
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan hari ini (Jumat, 16/1) resmi melantik jajaran kepengurusan PBSI provinsi Sumatera Utara. Pengukuhan pengprov Sumut dengan masa bakti 2014-2018 ini berlangsung di GOR PBSI Sumut, Medan, Sumatera Utara.

Dinahkodai oleh Ir Johannes IW selaku ketua umum, pengprov PBSI Sumatera Utara telah menyiapkan sejumlah program kerja demi mewujudkan tujuan peningkatan prestasi bulutangkis di Sumatera Utara.

"Semoga lewat program kerja kepengurusan ini, Pengprov PBSI Sumut bisa menciptakan banyak bibit-bibit yang berbakat. Kami juga berharap tim cabang olahraga bulutangkis Sumut dapat meraih medali emas di PON (Pekan Olahraga Nasional) yang akan datang," ucap Johannes kepada Badmintonindonesia.org.

Dalam bidang pembinaan dan prestasi atlet bulutangkis di daerah, pengprov PBSI Sumatera Utara telah memiliki program pengembangan Pelatda yang terdiri dari 10 orang atlet putra. Pelatda ini berlokasi di Medan.

Masih di bidang pembinaan dan prestasi, pengprov PBSI Sumatera Utara juga akan lebih menggalakan penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan untuk mencari bibit-bibit berbakat disamping kejuaraan yang sudah rutin diadakan seperti Kejurcab dan Kejurporv.

Tak hanya fokus di bidang pembinaan dan prestasi, pengprov PBSI Sumatera Utara juga akan lebih aktif di bidang pengembangan seperti
mengadakan penataran untuk calon wasit-wasit bulutangkis baru. Saat ini tercatat sudah ada 15 wasit internasional yang berasal dari Sumatera Utara.

Masih di bidang pengembangan, pengprov PBSI Sumatera Utara juga berpartisipasi menggelar Shuttle Time, sebuah program yang digagas Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berupa pengembangan kemampuan dan pengetahuan bulutangkis kepada para pengajar.

Pengprov PBSI Sumut telah sukses menyelenggarakan program Shuttle Time sebanyak dua kali yaitu di daerah Medan dan Tebing Tinggi dengan hasil yang memuaskan.

Suksesnya program Shuttle Time di Sumatera Utara tercermin dari semakin banyak anak-anak yang berpartisipasi dalam sebuah kejuaraan bulutangkis. Sebagai contoh, biasanya peserta anak-anak hanya berkisar pada angka 150, setelah program Shuttle Time digalakkan, jumlahnya meningkat hingga 350 peserta. (*)