(Djarum Superliga 2015) Superliga Jadi Ajang Pemanasan ke Piala Sudirman

 

 

(Jakarta, 8/1/2015)

Pecinta bulutangkis Indonesia akan dimanjakan dengan tontonan menarik di akhir Januari 2015. Bertempat di Pulau Dewata, Djarum Superliga Badminton 2015 akan dihelat di GOR Lila Bhuana, Denpasar, 25 Januari – 1 Februari 2015 mendatang. Dimeriahkan dengan kehadiran pemain-pemain terbaik Indonesia serta bintang-bintang bulutangkis dunia, ajang berhadiah total 200 ribu Dollar AS tentunya sudah dinantikan.
 
Bukan hanya menarik, namun penyelenggaraan turnamen beregu ini juga dinilai memiliki banyak manfaat. Bukan hanya bagi klub, pelatih, namun juga para atlet. Superliga dipandang sebagai ajang pemanasan jelang turnamen beregu campuran paling bergengsi di dunia yaitu Piala Sudirman 2015. Kejuaraan ini akan dilangsungkan di kandang juara bertahan di Dongguan, Tiongkok, pada 10 -17 Mei 2015.
 
“Superliga dapat dijadikan kesempatan buat pebulutangkis Indonesia sebagai pemanasan jelang Piala Sudirman. Seperti kita ketahui, tidak mudah untuk bertanding di kejuaraan beregu, apalagi soal mental bertanding, ini sangat memegang peranan penting,” ujar Anton Subowo, Sekretaris Jenderal PP PBSI yang ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta.
 
PBSI menjadikan Piala Sudirman sebagai salah satu target utama di tahun 2015. Sejumlah pemain yang tergabung di tim nasional juga akan ambil bagian di superliga tahun ini. Sebut saja nama-nama seperti Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Liliyana Natsir, Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari yang kemungkinan besar akan masuk di dalam tim inti Piala Sudirman 2015. Tentunya mereka dapat mengambil pelajaran berharga di Djarum Superliga Badminton 2015.
 
Ditambahkan Anton, Djarum Superliga Badminton 2015 juga membawa manfaat bagi para pemain muda yang dapat mencuri ilmu dari pemain kelas dunia yang berpartisipasi seperti Lee Yong Dae (Korea), Ratchanok Intanon (Thailand), dan sebagainya.
 
“Lewat superliga, para pemain muda juga dapat memetik pelajaran dari pemain-pemain dunia. Superliga pun menjadi ajang untuk membuka mata dunia bahwa kompetisi bulutangkis di Indonesia itu sangat ramai,” jelas Anton.
 
“Penyelenggaraan superliga sangat penting untuk bulutangkis. Saat ini bukan hanya atlet yang berkompetisi ke olimpiade, namun kami sebagai pengurus juga tengah berkompetisi untuk terus mempertahankan eksistensi bulutangkis di ajang olimpiade. Kini bulutangkis bersaing untuk tetap dipertandingkan di olimpiade dengan cabang olahraga eksrtim yang tengah digemari seperti roller blade, panjat tebing, dan sebagainya,” tutur Anton. (*)