(Prim-A Kejurnas PBSI 2014) Jaya Raya Jakarta Pertahankan Gelar Juara Beregu Campuran
(Cirebon, 14/12/2104)
Jaya Raya Jakarta membuktikan bahwa mereka masih menjadi tim beregu campuran terkuat di Indonesia. Pada ajang Prim-A Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2014, tim yang bermarkas di Ragunan ini sukses mempertahankan gelar juara beregu campuran yang diraih pada tahun 2012 lalu di Solo, Jawa Tengah. Seperti ulangan final dua tahun lalu, Jaya Raya Jakarta kembali mengalahkan tim kuat Djarum Kudus juga dengan skor yang sama 3-2.
"Kami bersyukur bisa mempertahankan gelar juara dua tahun lalu. Kami memang mengandalkan nomor ganda, sedangkan nomor tunggal memang masih kurang, terutama tunggal putra. Namun kedepannya kami ingin berprestasi tapi dengan pemain-pemain yang lebih muda," kata Sigit Pamungkas, Koordinator Pelatih Jaya Raya Jakarta.
Tim Djarum Kudus lebih dulu mencuri poin pertama saat pasangan juara All England tiga kali, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menundukkan pasangan dadakan Markis Kido/Greysia Polii dengan skor 22-20, 21-10.
Djarum Kudus kian unggul menjadi 2-0 lewat kemenangan tunggal putra andalannya, Dionysius Hayom Rumbaka yang menang straight game atas Hermansyah, 14-21, 15-21.
"Saya sudah ingatkan kepada anak-anak bahwa nanti memang kondisinya akan seperti ini, kemungkinan kami tertinggal 0-2. Namun kami yakin tiga poin terakhir akan menjadi milik kami karena memang strong point kami di tiga nomor ini," beber Sigit.
Pertarungan kedua klub musuh bebuyutan ini kian seru ketika partai ganda putra dimenangkan oleh Hendra Setiawan/Angga Pratama yang merupakan wakil Jaya Raya Jakarta. Kemenangan atas Praveen Jordan/Kevin Sanjaya Sukamuljo ini pun menahan laju Djarum Kudus yang sudah unggul, kedudukan menjadi 1-2. Hendra/Angga menang dengan skor 21-15, 21-17.
"Kami ingin Kido fokus di ganda campuran, jadi kami sengaja memasangkan Angga dengan Hendra. Tetapi walau kombinasi seperti apapun kami tetap yakin lebih unggul dari Djarum Kudus karena kami tahu (Mohammad) Ahsan tidak turun," jelas Sigit.
Laga tunggal putri yang dimainkan di partai keempat mempertemukan Bellaetrix Manuputty dan Maria Febe Kusumastuti. Tim Jaya Raya memperpanjang nafas setelah Bellaetrix menang atas Febe dengan skor meyakinkan 21-10, 21-15. Kedudukan pun imbang 2-2 untuk kedua tim.
Seperti sudah diperkirakan, laga akan berlangsung hingga partai kelima. Tim Jaya Raya Jakarta mengandalkan pasangan peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Sedangkan Djarum Kudus memasang duet klasik dua pemain yang pernah berpasangan, Vita Marissa/Liliyana Natsir. Meskipun sudah lama tak main bersama, namun penampilan Vita/Liliyana cukup baik hingga sempat menyulitkan Greysia/Nitya di game pertama. Greysia/Nitya akhirnya menjadi pahlawan penentu kemenangan tim Jaya Raya Jakarta usai menang 22-20, 21-15.
"Vita/Liliyana memang sudah lama tidak berpasangan, namun secara level permainan, mereka masih diatas kami dan kami respect dengan mereka. Kami senang bisa memperlihatkan kualitas permainan kami, ini adalah ucapan terima kasih kepada klub yang telah banyak berjasa kepada kami," tutur Greysia yang ditemui usai pertandingan.
"Djarum Kudus memang lebih kuat dengan adanya Vita/Liliyana, namun kami yakin akan kemampuan Greysia/Nitya yang belakangan grafik penampilannya sedang menanjak. Kalau tidak sedang naik, mungkin kami agak ragu-ragu juga," ucap Sigit.
Saat Greysia/Nitya memastikan champion point, Tim Jaya Raya Jakarta yang sudah menunggu di pinggir lapangan pun langsung berhamburan ke lapangan dan melakukan selebrasi kemenangan bersama.
"Salah satu kunci kemenangan tim kami adalah kebersamaan. Sense of belonging kami sangat erat, jadi kami selalu tampil kompak. Kami senang sekali bisa mempertahankan gelar juara beregu camp