Shuttle Time on The Road Sukses Ciptakan Rekor MURI
(Jakarta, 9/11/2014)
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, hari ini Minggu (9/11) tampak berbeda dari biasanya. Alon-alon kota Lamongan sejak pagi ini dipenuhi oleh para murid sekolah dasar yang berkumpul bersama dalam rangka gerakan Shuttle Time on The Road.
Shuttle Time on The Road merupakan sebuah gerakan pengajaran bulutangkis yang secara serentak dilakukan oleh 2 pelatih nasional, 27 tutor Pengprov PBSI Jawa Timur, 60 guru olahraga, serta 1480 murid Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Total siswa siswi yang hadir pun melebihi ekspektasi awal yang diperkirakan berjumlah 1000 murid. Acara ini sukses menciptakan catatan rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MURI) ke 6713.
Acara yang berlangsung di 50 lapangan bulutangkis yang dibangun di jalan Lamongrejo Alon-alon kota Lamongan ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH. MM.
“Banyak atlet-atlet berbakat yang berasal dari Lamongan seperti di cabor balap sepeda, panahan dan sebagainya. Di bulutangkis yang merupakan olahraga masyarakat, ada juga wakil dari Lamongan, tetapi baru sampai tingkat Jatim sudah habis, belum sampai ke tingkat nasional apalagi internasional. Mungkin Shuttle Time on The Road ini menjadi momen yang tepat bagi kebangkitan olahraga bulutangkis di Lamongan,” ujar H. Fadeli kepada Badmintonindonesia.org.
“Kami berterima kasih kepada pihak BWF (Badminton World Federation) yang sudah jauh-jauh datang ke Lamongan untuk membantu pelatihan Shuttle Time, memastikan cara pengajaran bulutangkis yang benar seperti apa. Respon para guru olaraga pun sangat baik, sebelumnya mereka tidak pernah mendapat training yang khusus seperti ini, masih yang umum-umum saja,” tuturnya.
Dengan jumlah penduduk sekitar 1,300 ribu jiwa, kota Lamongan memang memiliki potensi untuk menyumbangkan bibit-bibit bulutangkis berbakat. Minat masyarakat Lamongan akan olahraga ternyata cukup besar, termasuk di bulutangkis. Para siswa siswi terlihat antusias mengikuti jalannya acara ini. Begitu juga para pengajar yang dua hari sebelumnya telah mengikuti kursus Shuttle Time.
“Acara ini merupakan salah satu wujud keseriusan Pengprov PBSI Jawa Timur, dilanjutkan di Kabupaten Lamongan yang digadang oleh H. Nur Salim yang dinobatkan sebagai pembina olahraga terbaik SIWO PWI Jatim dan Dispora. Harapan kedepannya semoga Lamongan bisa menjadi salah satu tulang punggung Jawa Timur untuk melahirkan bibit-bibit bulutangkis berbakat,” ucap Ketua Umum Pengprov PBSI Jatim, Wijanarko Adi Mulya.
“Kami sangat mengapresiasi Kabupaten Lamongan yang sudah mengadakan pelatihan Shuttle Time yang diikuti oleh 60 guru olahraga dan 1480 murid-murid sekolah dasar. Semoga apa yang dilakukan Kabupaten Lamongan dapat menginspirasi kota-kota lain untuk melaksanakan Shuttle Time dengan tujuan mengenalkan bulutangkis kepada anak-anak usia dini,” kata Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.
Shuttle Time merupakan program BWF yang bertujuan untuk membantu para pengajar bulutangkis dalam mengembangkan kemampuan, pengetahuan serta memupuk rasa percaya diri mereka untuk merencanakan dan menjalankan pelajaran bulutangkis yang aman dan menyenangkan kepada anak-anak. Program ini telah berjalan di sejumlah