Shuttle Time Terus Digalakkan di Seluruh Pelosok Indonesia

 

(Jakarta, 8/11/2014)
Dalam upaya meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia akan olahaga bulutangkis, PBSI terus menggalakkan program Shuttle Time. Program inisiatif BWF (Badminton World Federation) ini merupakan sebuah program pelatihan bagi para pengajar yang bertujuan membantu pengajar bulutangkis mengembangkan pengetahuan dan kemampuan menjalankan program pelatihan bulutangkis.
 
Seperti yang dilakukan oleh Vera Octavia, mantan pemain bulutangkis nasional tahun 1995-1998 yang kini menjabat sebagai Head Coach di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini melangsungkan training Shuttle Time pada 11 Oktober 2014 lalu di lapangan basket UPH, Tangerang, Banten. Sebanyak 130 college teacher UPH ikut ambil bagian di kursus ini. Para pengajar ini nantinya akan ditempatkan menjadi guru olahraga di seluruh pelosok Indonesia.
 
“Saya berharap agar 130 pengajar tersebut bisa menyebarkan ilmu dan keterampilan yang mereka dapat dari training shuttle time, kemana pun mereka akan ditempatkan nanti,” kata Vera, yang telah mendapatkan sertifikat training Shuttle Time resmi dari BWF pada 20-22 Agustus 2014 di Gedung Pelita Bakrie.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Basri Yusuf selaku Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI. Sejauh ini, PP PBSI telah melaksanakan program pengembangan bulutangkis ke sekolah-sekolah. Diharapkan dengan adanya program Shuttle Time yang dijalankan oleh Vera, para pengajar dapat menyertakan bulutangkis ke dalam kegiatan ekstra kurikuler siswa.
 
“Saya rasa program ini sesuai dengan harapan dan tujuan Shuttle Time untuk merebut kembali minat para murid sekolah untuk bermain bulutangkis di seluruh pelosok Indonesia,” tutur Basri kepada Badmintonindonesia.org.
 
Sementara itu dari Lamongan, Jawa Timur, training Shuttle Time juga telah dilangsungkan pada Jumat (7/11) lalu. Program mengajar para pengajar ini ditujukan bagi para guru-guru Pendidikan Jasmani di tingkat sekolah dasar di Kabupaten Lamongan.
 
Pada hari ini, Sabtu (8/11) diadakan praktek mengajar bulutangkis bersama murid-murid SD di Lamongan. Puncaknya, akan ada gerakan Shuttle Time On The Road pada esok hari, Minggu (9/11). Shuttle Time on The Road bakal menciptakan catatan baru di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan melibatkan 2 trainer nasional, 27 tutor Pengprov PBSI Jawa Timur, 60 guru olahraga, serta 1000 murid Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan. Acara bakal diadakan di 50 lapangan bulutangkis yang telah disiapkan.
 
“Pelatihan Shuttle Time di Lamongan sangat bagus. Guru-gurnya sangat aktif dan mudah untuk diajari. Saya rasa event Shuttle Time on The Road besok akan sangat menarik karena kita akan melihat 60 guru dan 1000 anak SD melakukan Shuttle Time,” ujar John Shearer, Development Manager BWF. (*)