(Djarum Sirnas Li Ning Jawa Timur Open 2014) Hafiz/Shela Juara di Surabaya
(Jakarta, 8/11/2014)
Pasangan ganda campuran Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia memetik gelar juara dari Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Jawa Timur Open 2014. Di seri yang digelar di GOR Sudirman, Surabaya, pasangan penghuni Pelatnas Potensi ini sukses menjadi yang terbaik setelah di partai final pada Sabtu (8/11) mereka mengalahkan Tri Kushardjanto/Kehsya Hanadia Nurvita (Tjakrindo Masters/PB SGS PLN) dalam drama tiga game, 21-17, 11-21, 21-11.
“Di game kedua kami tidak bisa lepas dari tekanan, dan saya pun cenderung agak terprovokasi jadinya malah kesulitan sendiri untuk bisa mengejar ketinggalan. Tetapi akhirnya kami bisa kembali ke permainan kami di game ketiga, dan mencoba untuk terus menekan mereka sejak awal,” ujar Hafiz usai laga.
Kemenangan ini pun diapresiasi oleh Enroe Suryanto, pelatih yang mendampingi mereka. “Mereka sudah bisa bermain all out sejak pertandingan pertama mereka, tadi di lapangan pun mereka mampu bangkit dari keterpurukan di game kedua dan ini hal bagus,” ungkap Enroe saat ditemui.
Sementara itu, dengan berakhirnya rangkaian Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Open 2014 di Surabaya, maka selesai sudah gelaran sirkuit nasional untuk tahun ini. Sepanjang tahun 2014, sirkuit nasional telah bergulir di Makassar, Batam, Jakarta, Bandung, Palangka Raya, Solo, Denpasar, Banten dan Padang. Secara umum, Achmad Budiharto selaku Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI menilai gelaran sirnas 2014 berjalan dengan lancar dan sukses.
“Tingkat partisipasi peserta sirnas meningkat dari sisi kuantitas. Akan tetapi dari sisi kualitas peserta terlihat agak stagnan. Kehadiran sirnas di daerah, terutama di luar Jawa memberi pengaruh positif terhadap pembinaan pemain dari klub di sekitarnya. Mereka berkesempatan untuk terjun di kejuaraan yang diikuti oleh pemain kelas nasional,” kata Budiharto ketika ditanya komentarnya.
“Diharapkan pemain-pemain junior yg berada di pelatnas lebih sering mengikuti rangkaian sirnas dengan tujuan untuk menambah jam terbang bertanding sekaligus mengangkat kualitas turnamen ini,” ucapnya kepada Badmintonindonesia.org.
Budiharto juga menghimbau agar para pemain yang sudah menjadi langganan juara diharapkan berani untuk naik ke kelompok usia diatasnya agar kualitas individu pemain meningkat. Misalnya mereka yang sering juara di kelas taruna, diharapkan untuk berlaga di kelas dewasa.
Mewakili Djarum Foundation selaku sponsor utama rangkaian sirkuit nasional, Yoppy Rosimin selaku Direktur Program Bakti Olahraga mengatakan akan terus berupaya meningkatkan kualitas sirkuit nasional setiap tahunnya.
“Pelaksanaan tahun ini lebih baik dari sebelumnya, dari segi pendaftaran pemain maupun jumlah prize money. Di beberapa daerah, panitia penyelenggara bisa mendapatkan sponsor lokal, contohnya Jawa Timur,” kata Yoppy.
“Tahun selanjutnya, Polytron sudah berkomitmen untuk menjadi sponsor untuk 10 seri sirkuit nasional. Selain itu, akan diadakan juga pemilihan pemain terbaik putra dan putri di setiap gelaran sirnas,” tambahnya.
Lebih la