(Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2014) Denpasar dan Makassar Masuk Nominasi Tuan Rumah Indonesian Masters 2015
(Jakarta, 15/9/2014)
Selesai sudah gelaran turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2014. Empat gelar dari nomor tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan gand campuran berhasil diborong Indonesia selaku tuan rumah. Sementara Prannoy. H.S dari India meraih gelar di nomor tunggal putra.
Dari segi prestasi, tak hanya empat gelar yang menandai kesuksesan prestasi pemain-pemain Merah-Putih. Namun kiprah pemain muda di ajang ini juga menjadi satu catatan yang membanggakan. Firman Abdul Kholik dan Ruselli Hartawan, dua pemain kelahiran tahun 1997 ini menjadi finalis termuda di turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini.
“Selamat kepada para juara di Indonesian Masters 2014 yang telah berjaya di negeri sendiri. Sebuah prestasi membanggakan, khususnya bagi pemain-pemain muda yang berhasil membuat kejutan dan mulai menunjukkan grafik penampilan yang meningkat,” tutur Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan memberikan ucapan selamat.
“Hasil ini sama dengan yang kita raih di Vietnam GP lalu, dimana Indonesia juga dapat empat gelar. Pencapaian pemain muda seperti Firman dan Ruselli juga luar biasa, apalagi Firman yang tak punya rangking dan berjuang dari kualifikasi. Sayang di final masih belum berhasil, faktor utamanya adalah daya tahan yang kurang,” kata Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana turnamen.
Penyelenggaraan kejuaraan Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2014 yang berdekatan dengan Asian Games 2014 membuat sejumlah juara bertahan dan beberapa pemain top baik asal Indonesia maupun asing tak dapat hadir, hal ini tak menurunkan animo para penonton untuk memadati stadion Dempo, Jakabaring.
“Pemain-pemain di Asia memang sedang fokus ke Asian Games, selain itu di beberapa negara juga sedang berlangsung liga bulutangkis. Sehingga pemain asing tidak begitu banyak yang hadir. Namun ini ada manfaatnya untuk tuan rumah, pemain Indonesia banyak yang bisa tampil,” ucap Budiharto kepadaBadmintonindonesia.org.
Dari segi penyelenggaraan, ajang ini juga mendapat penilaian yang baik dari federasi bulutangkis dunia (BWF). Seperti diungkapkan Budiharto, pihak BWF menyampaikan bahwa turnamen GP Gold di Palembang ini lebih baik dari penyelenggaraan turnamen sekelas di Amerika Serikat, India dan Vietnam.
“Menurut hasil review BWF, penyelenggaraan turnamen ini rapi dan animo penonton bagus. Dibandingkan dengan tahun lalu di Yogyakarta, tahun ini lebih baik. Bahkan dari penyelenggaraan di Amerika Serikat, India dan Vietnam, kita juga lebih baik. Tetapi masih kalah dengan Belanda,” ujar Budiharto.
Kota Denpasar di Bali dan Makassar di Sulawesi Selatan disebut-sebut sebagai dua daerah yang dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015. Namun hal ini belum dapat dipastikan hingga batas waktu pengajuan proposal penyelenggaraan turnamen ke BWF pada pertengahan Desember 2014 nanti.
“Ada permintaan untuk penyelenggaraan di Denpasar, namun permasalahannya di Bali ini adalah animo penonton yang kurang. Makassar juga menjadi salah satu calon tuan rumah untuk kejuaraan yang sama tahun depan,” ujar Budiharto.
“Pokoknya kita tunggu saja keputusannya, PBSI harus betul-betul fokus pada penyelenggaraan turnamen di tahun 2015 karena akan ada banyak turnamen yang akan dilangsungkan di Indonesia termasuk BWF World Championships 2015,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.
Indonesia memang bakal menggelar sederet turnamen bergengsi pada tahun depan diantaranya Indonesia Open Super Series Premier, BWF World Championships, Indonesia International Challenge 2015, Indonesia Junior Challenge, Indonesian Masters 2015, dan sebagainya. (*)