Indonesia dan Korea Mulai Jalankan Program Pertukaran Pemain Junior

(Jakarta, 13/8/2014)
Melanjuti kesepakatan kerjasama antara PP PBSI dan Asosiasi Bulutangkis Korea (BKA), kedua badan bulutangkis kedua negara akan segera menjalankan pertukaran pemain junior. Korea akan lebih dulu mengirim pemain-pemain muda mereka ke Indonesia.
 
Kerjasama ini diawali dengan penandatangan Memorandum of Unerstanding (MoU) yang dilakukan di Jakarta, Jumat (20/6) lalu. Penandatanganan nota kesepakatan ini dihadiri oleh Anton Subowo (Sekretaris Jenderal PP PBSI), Kim Joong Soo (Chief Executive Director BKA) dan Peter Tarcala (BWF’s Chair of Events).
 
“Kerjasama ini kami buka dari adoption program. Karena Korea itu negara maju, makanya di awal ini kami mulai kerjasama dengan Korea dimana saat itu Korea juga sudah memulai kerjasama dengan Malaysia,” kata Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI.
 
“Pihak Korea pun tertarik untuk bekerjasama dengan Indonesia yang merupakan salah satu negara bulutangkis,” ujar Rudy kepada Badmintonindonesia.org.
 
Sebanyak delapan pemain putra dan delapan pemain putri asal Negeri Ginseng yang didampingi empat orang pelatih, akan tiba di Indonesia pada 20 Agustus 2014 mendatang. Tim pertukaran pemain perdana ini bakal menjalani latihan bersama para pemain muda Indonesia di Pelatnas Cipayung hingga 25 Agustus 2014.
 
Selanjutnya, tim ini akan bertolak ke Surabaya, Jawa Timur, guna mengikuti kejuaraan Jaya Raya Junior International Challenge 2014 yang bakal digelar pada 26-31 Agustus 2014 di GOR Sudirman.
 
Sementara itu, Indonesia rencananya akan mengirim atlet-atlet muda ke Korea pada Januari 2015 mendatang. PBSI bakal mengadakan seleksi untuk memilih 20 orang atlet yang akan diberangkatkan ke Korea. Rencananya, tim Indonesia akan mengikuti program pertukaran atlet junior bersama tim Malaysia.
 
“Pada bulan Januari itu di Korea sedang musim dingin. Kami berharap para atlet bisa merasakan dan menyesuaikan diri kalau bertanding di negara-negara bermusim dingin,” tambah Rudy pada acara konferensi pers di Pelatnas Cipayung, Rabu (13/8).
 
Pertukaran pemain junior dipandang memiliki banyak manfaat bagi kedua belah pihak. Seperti dituturkan Rudy, Korea merupakan negara yang memiliki prestasi bulutangkis yang cukup bagus di panggung bulutangkis dunia. Selain itu, sebagai negara maju, Korea juga memiliki program sport science yang didukung teknologi mutakhir.
 
Sementara itu bagi atlet, program pertukaran ini juga akan memperkaya pengalaman mereka. Tak hanya memberi kesempatan untuk melakukan observasi langsung dan menjajal kemampuan pemain negara lain, namun juga memberi kesempatan kepada atlet untuk menambah pengetahuannya. (*)