(BCA Indonesia Super Series Premier 2014) Ketika Dewi Fortuna Tak Berpihak Pada Simon
(Jakarta, 19/6/2014)
Simon Santoso harus mengubur impiannya untuk menjadi juara di ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Simon belum dapat mengulang sukses di tahun 2012 dan harus tersingkir di babak kedua dari Hu Yun (Hong Kong), 18-21, 21-13, 20-22.
“Saya senang bisa mengalahkan Simon, ia bermain bagus, serangannya bagus, tetapi pertahanannya kurang. Di akhir-akhir, Simon juga seperti kehilangan fokus. Soal meminta pertolongan dokter di game ketiga, itu bukan strategi mengulur waktu, tetapi memang lutut kanan saya sakit,” ujar Hu.
“Bertanding di Istora sangat menyenangkan, saya suka atmosfer penontonnya. Banyak orang yang menonton pertandingan saya, saya jadi makin bersemangat,” katanya sambil tersenyum.
Hingga pertengahan game kedua, Simon belum dapat keluar dari tekanan lawannya. Namun ia bangkit saat tertinggal 5-9 di game kedua. Simon meraih tujuh poin berturut-turut dan balik unggul 12-9. Sejak mampu mengungguli Hu, Simon tampak semakin percaya diri dan akhirnya merebut game kedua.
Seperti sudah diperkirakan, perolehan skor sangat ketat di game penentuan. Selisih poin kedua pemain hanya berkisar satu atau dua poin saja. Bahkan saat-saat kritis pun keduanya sama-sama ngotot ingin unggul. Namun Dewi Fortuna tampaknya lebih memihak Hu, walaupun sempat mengalami masalah pada lutut kanannya, namun ia tetap bisa menghadapi Simon yang didukung seisi Istora.
Simon sebetulnya lebih dulu menciptakan match point saat kedudukan 20-19 di game ketiga. Sayang, di saat genting Simon justru terlihat terburu-buru hingga ia melakukan kesalahan sendiri. Dua poin kemenangan Hu diraih dari dua kesalahan yang dibuat Simon.
“Hu mainnya cukup tenang dan bagus. Pertandingan tadi begitu ketat, jadi siapa yang lebih siap pasti dia yang akan menang. Saya mesti banyak belajar untuk lebih tenang di poin-poin terakhir, saya terburu-buru jadi banyak melakukan kesalahan,” ungkap Simon.
“Waktu Hu meminta pertolongan dokter, saya sempat terpancing untuk buru-buru ingin mematikan, karena saya lihat dia juga kelelahan. Tetapi jadinya malah error sendiri,” jelasnya.
Dengan kekalahan Simon, maka nomor tunggal tinggal berharap pada Wisnu Yuli Prasetyo yang akan berhadapan dengan wakil Denmark, Hans-Kristian Vittinghus. Sebelumnya, Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka dan Sony Dwi Kuncoro sudah terhenti di babak pertama. (*)