(BCA Indonesia Super Series Premier 2014) Juara Olimpiade Tumbang di Tangan Kevin/Greysia
(Jakarta, 18/6/2014)
Satu kejutan mewarnai ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Di pertandingan pertama ganda campuran yang berlangsung pada Rabu (18/6) pagi, pasangan baru Kevin Sanjaya Sukamuljo/Greysia Polii menumbangkan peraih medali emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), 15-21, 21-18, 23-21.
Kevin/Greysia yang baru saja latihan bersama sebanyak dua kali jelang turnamen perdana mereka ini dari awal memang tampil tanpa beban. Meskipun tertinggal di game pertama, Kevin/Greysia terus mencoba menembus pertahanan duo Z yang merupakan pasangan rangking satu dunia.
Kevin yang terkenal dengan julukan The Flying Kevin, tampil memukau dengan jumping smash andalannya yang kerap diarahkan ke Zhao hingga pemain Tiongkok tersebut jatuh bangun. Bola-bola "ajaib" yang jadi andalan Kevin juga kerap dikeluarkannya pada laga ini hingga membuat Zhang/Zhao yang merupakan juara bertahan menjadi kewalahan.
“Kami memang bermain lepas, tetapi tetap punya motivasi untuk menang. Zhang/Zhao adalah pasangan yang bagus, namun saya punya keyakinan untuk bisa mengalahkan mereka,” kata Kevin dalam acara jumpa pers usai pertandingan.
“Saat ini saya memang fokus di ganda putra, tapi kalau ada chance di ganda campuran kenapa tidak?” imbuhnya.
Kevin/Greysia sebetulnya bukanlah pemain spesialis ganda campuran. Kevin fokus di ganda putra berpasangan dengan Selvanus Geh. Sementara Greysia bermain di ganda putri bersama Nitya Krishinda Maheswari.
Namun keduanya pernah mencicipi rasanya bermain rangkap. Kevin merupakan peraih medali perak ganda campuran BWF World Junior Championships 2013 bersama Masita Mahmudin. Sedangkan Greysia pernah menjadi juara Kejurnas 2009 berpasangan dengan Tontowi Ahmad.
Baru dipasangkan, Kevin/Greysia otomatis tak punya peringkat dunia yang tinggi. Namun kedua pemain punya skill individu yang bagus serta peringkat yang lumayan tinggi di ganda putra dan ganda putri hingga poin rangking pun membawa mereka mengamankan satu tempat di turnamen level premier ini, meski harus merangkak dari babak kualifikasi.
“Kami sangat menikmai pertandingan dari awal. Kevin juga tak ragu untuk berkomunikasi di lapangan dan memberi masukan untuk kami. Waktu kalah di game pertama, saya seperti punya feeling bisa mencuri game kedua. Di game ketiga, kami terus menjaga jangan sampai tertekan duluan dan jaga poin, jangan tertinggal jauh,” beber Greysia.
“Sama seperti Kevin, saya pun sebetulnya fokus di ganda putri. Kami serahkan ke PBSI apakah kami akan bermain juga di ganda campuran kedepannya. Tapi trend pemain dunia saat ini pemain ganda pasti main rangkap di ganda campuran,” jelas pemain asal klub Jaya Raya Jakarta ini.
Di babak kedua, Kevin/Greysia akan berhadapan dengan Lee Yong Dae/Shin Seung Chan. Pasangan Korea ini melaju ke babak kedua usai mengalahkan wakil Indonesia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili. Ditantang Lee/Shin, Kevin/Geysia akan tetap bermain tanpa beban.
“Sama seperti saat melawan Zhang/Zhao, kami akan tampil nothing to lose,” tutur Greysia.
Sementara itu di ganda putra, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melaju ke babak kedua setelah menaklukkan Mads Conrad-Petersen/Mas Pieler Kolding (Denmark), 23-21, 21-11. Sedangkan Sony Dwi Kunco