Indonesia Terpilih Sebagai Council Member BWF

 

(New Delhi, 26/5/2014)

Sebuah berita menggembirakan datang dari Annual General Meeting (AGM) yang digelar oleh Badminton World Federation di New Delhi, India. Dalam pertemuan tersebut diputuskan bahwa Indonesia resmi menjadi salah satu council member federasi bulutangkis dunia dari total 27 anggota. 

 
Hal ini disambut positif oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan. Disebutkan Gita, memiliki perwakilan di council member BWF tentunya akan membawa banyak manfaat bagi dunia perbulutangkisan. 
 
"Dengan masuknya kembali PBSI ke dalam council member BWF, diharapkan bisa menyuarakan keterwakilan Indonesia sebagai salah satu negara yang kuat di cabang olahraga bulutangkis dengan membawakan aspirasi pengembangan bulutangkis di kawasan Asia dan sekitarnya supaya bulutangkia bisa tetap eksis di olimpiade," ujar Gita kepada Badmintonindonesia.org. 
 
"Keuntungannya banyak sekali, misalnya suara kita lebih banyak didengar. Council member juga punya hak untuk menyampaikan ide atau masukan secara langsung. Selain itu, banyak keputusan diambil dari voting oleh council member," tambah Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI. 
 
Indonesia mengajukan nama Anton Subowo sebagai perwakilan council member. Pengajuan nama Sekretaris Jenderal PP PBSI ini mendapat sambutan positif dari para council member lainnya. 
 

"Pak Anton merupakan orang yang sudah punya banyak pengalaman di bidang organisasi, saya rasa beliau adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Saat kami mengajukan, langsung disetujui oleh Korea, Swiss dan Filipina," ujar Rudy yang ditemui di New Delhi. 

 

Sebelumnya, Justian Suhandinata menjadi perwakilan Indonesia di kursi council member hingga tahun 2013. Sejak saat itu, jajaran council member meminta Indonesia untuk kembali menempatkan perwakilan. 

 
"Memang Indonesia diminta untuk mengajukan nominasi mengingat Indonesia merupakan salah satu negara super power di bulutangkis. Prestasi kita belakangan pun juga meningkat," tambah Rudy. 
 
Grafik penampilan pemain bulutangkis Indonesia memang tengah menanjak. Gelar-gelar bergengsi seperti All England 2014 dan BWF World Championships 2013 sukses direbut pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. 
 
Selain itu, inisiatif Indonesia sebagai pionir Badminton Adoption Programme membuat Indonesia dinilai peduli akan kemajuan bulutangkia di dunia. Badminton Adoption Programme merupakan program bantuan yang diberikan oleh negara bulutangkis maju kepada negara yang bulutangkisnya belum berkembang. 
 
Sementara itu, pada tanggal 28 Mei 2014 mendatang akan dilangsungkan bidding tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016. Acara bidding bakal dilangsungkan di New Delhi, India. Indonesia dan Tiongkok bersaing untuk menjadi tuan rumah. Indonesia mengajukan kota Jakarta, sementara Tiongkok mendaftarkan kota Khusan. (*)