(Piala Thomas dan Uber 2014) Paling Muda di Tim Uber, Tiara Dapat “Tugas” dari Senior

 

(New Delhi, 16/5/2014)
Setiap sebelum latihan dimulai, Tiara Rosalia Nuraidah tampak membawa kotak kardus bertuliskan “Bola Drilling Tim Uber 2014”. Kotak tersebut berisikan 250 buah shuttlecock yang digunakan tim Uber untuk latihan jelang dimulainya perebutan piala bergengsi tersebut.
 
Sebagai pemain termuda di tim Uber, Tiara medapat tugas untuk bertanggungjawab menyiapkan shuttlecock buat para seniornya. Pemain kelahiran Garut, 27 Juni 1993 ini ternyata sudah mempersiapkan perbekalan shuttlecock dari Jakarta.
 
“Di Jakarta, saya yang mengemas shuttlecock ini ke dalam kardus untuk dibawa ke India. Selama di India, saya juga yang bertugas menyimpan kotak ini di kamar dan membawanya setiap mau latihan,” kata pemain ganda putri ini kepada Badmintonindonesia.org.
 
“Sebetulnya bukan tugas yang gimana juga sih, tapi saya sadar umur aja, sebagai pemain paling muda harus bantu yang senior. Memang kadang ribet juga kalau mau latihan bawa tas raket dan kardus ke dalam bis, tetapi saya menikmatinya. Karena memang sudah tradisi kalau yang muda membantu yang senior,” tambah Tiara, pemain binaan klub Mutiara Cardinal Bandung.
 
Tiara mengatakan, para pemain senior juga kerap memberi bantuan kepadanya di ajang Piala Uber 2014 berupa masukan soal teknik di lapangan, atau sekedar tips diluar permainan bulutangkis. Di Piala Uber pertamanya ini, Tiara tentu sangat membutuhkan bimbingan para seniornya.
 
Seperti disebutkan Tiara, junior membantu senior di kejuaraan beregu memang sudah menjadi tradisi tim Indonesia. Linda Wenifanetri pun pernah mengalaminya ketika menjadi pemain termuda dalam skuad Indonesia di SEA Games Laos 2009.
 
“Saat itu saya bertanggung jawab mencuci jersey senior. Jadi setiap pagi saya mengumpulkan baju-baju kotor dari tiap kamar, lalu mencucinya di mesin cuci yang telah disediakan. Setelah itu saya jogging dulu sambil menunggu cucian selesai lalu mengeringkannya di mesin pengering,” cerita Linda.
 
Angga Pratama yang menjadi pemain sparring di Olimpiade London 2012 pun mengalami hal yang sama. Kala itu Angga bertugas untuk membawa makanan dan tas raket para seniornya. Dikatakan Angga, ini adalah tradisi yang memang akan dialami setiap pemain muda. Namun pemain termuda di skuad tim Thomas, Ihsan Maulana Mustofa mengaku belum dapat tugas dari seniornya.
 
“Sekarang sih belum ya, tapi katanya sih saat bertanding nanti, saya bakal dikasih tugas. Nggak apa-apa sih dikasih tugas, asal jangan dikerjain saja, ha ha ha,” tutur Ihsan, pemain kelahiran Tasikmalaya, 18 November 1995. (*)