(Piala Thomas dan Uber 2014) Makan Semur, Hayom: Rasanya Seperti di Rumah Sendiri
(New Delhi, 15/5/2014)
Para pebulutangkis Merah-Putih tak perlu khawatir soal makanan selama bertanding di Piala Thomas dan Uber 2014 di New Delhi, India. Menerbangkan dua koki dari Jakarta dengan perbekalan makanan komplit, tim ofisial Indonesia menjamin kebutuhan atlet akan makanan akan terpenuhi.
Menu makanan yang dimasak pun menyesuaikan dengan selera Indonesia sehingga membuat atlet merasa berada di negeri sendiri, walaupun tengah bertanding di negeri orang.
Pada sesi makan siang usai latihan bersama, tim disuguhi menu semur ayam dan kering tempe yang merupakan salah satu makanan khas Indonesia. Untuk menambah selera, tim ofisial juga menyediakan bumbu-bumbu seperti kecap, merica, dan sebagainya.
"Makan semur ayam di India, rasanya ya seperti makan di rumah sendiri, terasa di Pelatnas Cipayung saja. Kami sangat mengapresiasi usaha tim ofisial yang sudah mempersiapkan semua untuk kami, tidak gampang lho menyiapkan makanan seperti ini di India. Biasanya kalau tanding di sini, kami menyiapkan makanan sendiri, sekarang tinggal fokus ke pertandingan saja, nggak mikirin makanan," kata Dionysius Hayom Rumbaka, pemain tunggal putra.
Tentunya semua makanan dan minuman yang dikonsumsi atlet harus sesuai dengan program yang telah dirancang oleh ahli gizi PBSI, dr. Laila Hamid. Seperti makanan yang digoreng harus memenuhi kadar minyak yang sudah ditentukan, begitu juga makanan yang menggunakan cabai, tak boleh terlalu pedas.
"Kami memang sengaja mengatur agar makanan sesuai dengan selera anak-anak. Walaupun di India, tetapi taste nya Indonesia. Supaya mereka merasa di Indonesia," kata dr. Laila kepada Badmintonindonesia.org.
"Selain itu, dengan menyediakan seluruh makanan buat atlet, kami juga bisa menjaga asupan gizi mereka," tambahnya.
"Tidak semua orang bisa beradaptasi dengan rasa makanan yang asing, kalau saya sih doyan makanan India, yang lain belum tentu. Makanan India terkenal mengandung banyak rempah-rempah, sekalinya ada atlet yang tidak cocok, akibatnya bisa fatal. Kalau sakit perut pasti akan mempengaruhi permainan," jelas Christian Hadinata, manajer tim Piala Thomas.
Selama mengikuti ajang Piala Thomas dan Uber 2014 yang berlangsung pada 18-25 Mei 2014, para atlet Indonesia makan siang dan makan malam bersama-sama di hall latihan. Sementara sarapan pagi dilakukan di hotel Le Meridien New Delhi, tempat atlet menginap. (*)