(Piala Thomas dan Uber 2014) Asupan Nutrisi Terbaik Untuk Tim Piala Thomas dan Uber
(Kudus, 24/4/2014)
Kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2014 menjadi salah satu event akbar di tahun ini. Selain memiliki prestise dan gengsi yang tinggi, perebutan supremasi bulutangkis beregu ini juga merupakan salah satu target utama PBSI.
Oleh karenanya, PBSI tak setengah-setengah mempersiapkan para atlet. Selain program latihan khusus yang meliputi teknik, fisik serta pembekalan dari segi psikologi, PBSI juga membentengi para atletnya dengan asupan nutrisi terbaik.
Tak tanggung-tanggung, saat karantina tim Piala Thomas dan Uber berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, 15-25 April, PBSI memboyong ahli gizi dr. Laila Hamid. Ahli gizi yang sudah bertahun-tahun menangani pemain-pemain Pelatnas Cipayung, menjadi penanggungjawab seluruh asupan nutrisi tim.
“Asupan gizi dan nutrisi atlet memegang peranan penting buat performa mereka di lapangan. Kalau punya teknik permainan bagus, tetapi kondisi dalam tubuhnya tidak prima, tentunya dia tidak bisa tampil dengan baik,” ujar dr. Laila yang dijumpai di GOR Jati, Kudus.
“Tiap atlet punya kebutuhan nutrisi berbeda-beda, oleh karenanya saya tidak pernah menyamaratakan semua. Misalnya, Simon kebutuhannya pasti berbeda dengan Hendra, dan masing-masing atlet sudah saya siapkan sendiri-sendiri suplemen dan vitaminnya. Personal touch juga penting,” tutur dr. Laila.
Menu makanan atlet dari mulai sarapan pagi, makan siang, hingga makan malam, semua harus sesuai dengan program nutrisi yang telah ditetapkan. Pemilihan bahan makanan, cara memasak, hingga penyajian makanan benar-benar diperhatikan. Laila bahkan sesekali turun langsung ke ruang masak untuk memastikan tak ada makanan yang berminyak, bersantan, atau menggunakan MSG.
Di sesi latihan, Laila juga selalu siap di tepi lapangan dengan ‘kotak sakti’ yang berisi suplemen, nutrisi serta obat-obatan ringan pilihan dengan kualitas terbaik. Bahkan di antaranya ada yang harus diimpor dari luar negeri. Suplemen-suplemen ini berfungsi untuk mempercepat proses recovery atlet saat latihan. Apalagi dalam masa karantina, dimana program latihan yang dijalankan lebih berat dari biasanya.
Atlet-atlet pun ternyata boleh ‘ngemil’ di sela-sela latihan. Namun makanan selingan ini juga mesti dipilih jenisnya yang bisa memberi manfaat bagi tubuh. Roti, buah-buahan, susu dan smoothies (jus buah/sayuran yang tidak disaring seratnya) menjadi menu-menu cemilan atlet-atlet saat latihan. Namun, tak semua jenis buah, roti, susu baik dikonsumsi atlet di sela-sela latihan, Laila pun ternyata punya kriteria sendiri untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan atlet namun tetap sehat.
Bukan orang baru yang menangani atlet-atlet bulutangkis, Laila juga sudah paham betul karakter tiap pemain. Bahkan di antaranya ada juga yang sembunyi-sembunyi makan makanan di luar menu yang telah ditentukan.
“Yang namanya cheating (curang), pasti ada saja, wajar lah, atlet kan juga manusia. Kami juga tidak bisa mengawasi tiap atlet 24 jam. Namun menghadapi atlet, kami harus pintar-pintar, semua harus berjalan sesuai program demi kesehatan mereka, namun jangan sampai merusak mood mereka juga,” kata dr. Laila.
“Sesekali saya melakukan edukasi lapangan, saya cek ke kamar atlet dan kadang menemukan cemilan-cemilan yang seharusnya tidak mereka konsumsi. Tentu saja saya kemudian menyita makanan itu, tetapi saya memberikan pengertian kepada mereka mengapa ini tidak baik dan sebagai penggantinya, biasanya saya barter dengan cemilan yang sehat,” tambahnya. (*)