(Piala Thomas dan Uber 2014) Jelang Piala Thomas dan Uber, Intensitas Latihan Ditingkatkan

(Jakarta, 29/3/2014)
Perebutan supremasi bergengsi Piala Thomas dan Uber 2014 akan dilangsungkan di New Delhi, India, kurang dari dua bulan lagi. Tim Indonesia pun memulai persiapan jelang kejuaraan beregu putra dan putri tersebut.

Setelah dua legenda hidup bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata dan Imelda Wiguna terpilih sebagai manajer tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, para atlet yang masuk nominasi tim juga telah diumumkan secara resmi oleh PBSI.

Salah satu bentuk persiapan menuju kejuaraan bergengsi ini, PBSI akan meningkatkan intensitas latihan. Hal ini disampaikan Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan dalam acara penyerahan bonus Rp 2 Miliar kepada juara All England 2014 dan pengumuman nominasi tim Piala Thomas dan Uber di Senayan National Golf Club, Jumat (28/3).

"Menghadapi Piala Thomas dan Uber, intensitas latihan para atlet akan ditingkatkan karena memang ekspektasinya tinggi. Mudah-mudahan kita bisa mencetak sejarah baru. Saya yakin dengan kontribusi tim, pasti akan semaksimal mungkin," kata Gita.

"Piala Thomas dan Uber adalah cermin kesuksesan di tahun 2014, jadi kami akan mati-matian. Di luar program rutin juga ada program khusus seperti simulasi. Kami siap memberikan yang terbaik. Mengenai pemain yang diturunkan, semua ditentukan oleh Christian (Hadinata) dan Imelda (Wiguna) selaku manajer," jelasnya.

Jelang keberangkatan tim ke New Delhi, tim Piala Thomas dan Uber dijadwalkan untuk mengikuti berbagai kegiatan diantaranya karantina di Kudus (15-24 April), simulasi Piala Thomas dan Uber di Solo (26 April), persiapan di Pelatnas Cipayung (28 April-12 Mei), outing di Bogor (2-3 Mei), pelepasan tim Piala Thomas dan Uber bersamaan dengan HUT PBSI. Tim Piala Thomas dan Uber dijadwalkan untuk bertolak ke New Delhi pada 13 Mei, pertandingan akan dilangsungkan pada 18-25 Mei 2014.

"Saya mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada pelatih yang akan memimpin masing-masing tim, juga kepada para pemain. India punya rasa sentimental tersendiri buat saya, karena saya pernah tinggal tiga tahun di sana. Mudah-mudahan jadi unsur keberuntungan," tutur Gita. (*)