(Swiss GP Gold 2014) Greysia/Nitya Kembali Dihadang Bao/Tang

(Jakarta, 16/3/2014)
Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari belum mampu mematahkan perlawanan Bao Yixin/Tang Jinhua (China). Empat kali bertemu, empat kali pula Greysia/Nitya harus takluk di tangan pasangan rangking empat dunia tersebut.

Pertemuan kedua pasangan ini memang selalu berlangsung sengit. Sebelumnya, Greysia/Nitya juga dikalahkan Bao/Tang pada turnamen Korea Open Super Series 2014 dengan skor 5-21, 21-19, 11-21. Pada pertemuan kedua di French Open Super Series 2013, Greysia/Nitya juga kalah rubber game, 21-19, 10-21, 19-21. Sementara pada pertemuan pertama di Denmark Open Super Series Premier 2013, pertandingan berakhir dengan kedudukan 21-19, 18-21, 18-21.

“Penasaran juga sih, empat kali bertemu tetapi belum bisa menang juga dari pasangan ini. Bao punya penempatan bola yang bagus. Pokoknya kalau Bao melakukan service, pasti mereka langsung dapat banyak poin. Jadi, Tang tinggal gebuk saja di belakang,” ungkap Nitya.

Pada pertemuan keempat yang terjadi di babak final turnamen Swiss Open Grand Prix Gold 2014 di Basel, Greysia/Nitya kembali dikalahkan dengan skor 21-19, 16-21, 13-21. Pupus sudah harapan Greysia/Nitya yang merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final untuk membawa pulang gelar perdana di tahun 2014.

Pertarungan yang berlangsung dengan durasi 79 menit ini berlangsung sengit. Greysia/Nitya mengawali permainan dengan baik, mereka mampu mengamankan game pertama meskipun sempat tertinggal jauh 10-15.

Pada game kedua pun kekuatan kedua pasangan tampak seimbang, skor pertandingan tak pernah berselisih jauh hingga kedudukan sama kuat 9-9. Namun Bao/Tang kembali berlari meninggalkan Greysia/Nitya hingga 19-13 dan akhirnya merebut game kedua. Maka game penentuan pun terpaksa dimainkan.

Hal yang sama terjadi lagi di game ketiga. Greysia/Nitya masih mampu mengimbangi permainan Bao/Tang hingga kedudukan 8-8. Sayang, setelah itu Bao/Tang kembali menguasai jalannya pertandingan dan unggul jauh 17-8. Terlalu jauh untuk mengejar, Greysia/Nitya pun akhirnya terpaksa merelakan gelar juara ganda putri di turnamen berhadiah 125 ribu dollar AS ini jatuh ke tangan pasangan China.

“Kami terlalu banyak bermain bertahan, jadi tadi kami terus kena serang oleh mereka,” komentar Nitya kepada Badmintonindonesia.org soal pertandingan final.

“Sebagai bahan evaluasi, kami harus menambah power pada serangan. Kami berharap kalau berjumpa lagi dengan mereka, kami bisa menang. Pastinya kami akan latihan lebih keras lagi serta melakukan evaluasi bersama pelatih,” tambah Greysia yang dihubungi di Basel. (*)