(All England 2014) Hendra/Ahsan Raih Gelar Juara All England 2014
(Birmingham, 9/3/2014)
Sungguh luar biasa perjuangan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di babak final All England Super Series Premier 2014. Lewat kemenangan fantastis atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-19, 21-19, pasangan rangking satu dunia ini berhasil merebut gelar juara All England untuk pertama kalinya. Gelar ini juga merupakan gelar pertama Hendra/Ahsan di tahun 2014.
“Kami senang sekali bisa memenangkan gelar juara All England, tetapi kami tak mau berpuas diri. Masih banyak tugas kami di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya,” kata Ahsan soal kemenangannya dan Hendra.
“Tegang di lapangan tentu ada, tetapi kami bisa mengatasi ketegangan ini di lapangan. Pada pertandingan final ini kami fokus saja gimana caranya supaya dapat satu demi satu poin. Walaupun ketinggalan, tetapi kami tidak mau menyerah” imbuh Hendra.
“Kami juga punya keyakinan bisa memenangkan gelar ini. Kami sudah berjuang habis-habisan. Kami juga sudah melakukan persiapan selama sebulan lebih,” tambah Hendra.
Pertarungan sengit yang berlangsung selama 45 menit ini menjadi pertemuan keenam bagi kedua pasangan. Kemenangan Hendra/Ahsan makin menambah keunggulan Hendra/Ahsan menjadi 6-0.
Hendra/Ahsan yang mengawali permainan dengan keunggulan 3-0, sempat kewalahan menghadapi serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Endo/Hayakawa. Pasangan Juara Dunia 2013 ini juga sempat ketinggalan 10-13.
Poin demi poin diraih kedua pasangan dengan susah payah, perbedaan angka pun sangat tipis. Kedua pasangan juga terlihat sama-sama tegang di lapangan. Saat berhasil menyamakan kedudukan 16-16, Hendra/Ahsan seolah menemukan kembali kekuatan mereka dan akhirnya mengamankan game pertama.
“Saat poin 16 ini, kami benar-benar tidak memikirkan apa-apa, tetapi cuma bagaimana cepat dapat poin. Kami hanya berusaha bermain di permainan kami,” ungkap Ahsa.
Di game kedua, pertarungan kembali berlangsung sengit dimana kedua pasangan saling menekan satu sama lain. Pada poin-poin kritis, suasana menegangkan kembali mewarnai pertarungan kelas dunia ini. Hendra/Ahsan yang sudah unggul 20-17, belum mampu menyelesaikan pertandingan.
Tak ingin memberikan kesempatan buat Endo/Hayakawa untuk merebut game kedua, Hendra/Ahsan pun akhirnya mematikan perlawanan pasangan rangking dua dunia tersebut dan meraih champion poin.
Ahsan pun langsung menjatuhkan diri di lapangan seraya berteriak atas kemenangannya, sementara Hendra berlari ke arah sang pelatih, Herry Iman Pierngadi serta pelatih ganda campuran Edwin Iriawan yang turut mendampingi.
“Pasangan Jepang bermain bagus, mereka memiliki pertahanan yang solid dan tidak gampang mati. Pelatih banyak memberikan masukan kepada kami selama pertandingan final, mereka mengingatkan kami untuk selalu siap,” beber Hendra.
Indonesia masih memiliki satu wakil lagi di babak final yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan rangking dua dunia ini akan berhadapan dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei (China). (*)