PBSI Gelar Ujian Referee Nasional 2014

(Jakarta, 26/1/2014)
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggelar ujian referee nasional 2014 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, 26–29 Januari. Acara yang diikuti 23 peserta dari 15 provinsi ini dibuka Anton Subowo, Sekretaris Jenderal PP PBSI.

Ujian referee nasional ini merupakan kelanjutan dari ujian referee daerah yang sebelumnya telah digelar PBSI di Riau. Acara ini merupakan salah satu program utama dari Bidang Pengembangan PP PBSI yang bertujuan untuk mencari kandidat referee potensial yang nantinya akan dipersiapkan menuju jenjang yang lebih tinggi di tingkat internasional.

“Selamat kepada para peserta, semoga berhasil dalam ujian ini. Pak Gita (Wirjawan) juga mengucapkan selamat. Kami berharap lewat ujian ini, referee nasional dapat bertambah ilmunya, semangatnya, serta tingkatannya,” kata Anton dalam sambutan saat membuka acara.

“PP PBSI mendukung 100 persen diadakannya program ini, di mana tujuannya adalah memperbanyak wakil referee Indonesia di tingkat internasional. Peran referee sangat penting, referee merupakan mercusuar dalam sebuah pertandingan. Referee-lah yang memastikan bahwa sebuah pertandingan itu berjalan sesuai dengan aturan yang benar,” tambah Anton.

Selain menguji tingkat kemampuan peserta, dalam kesempatan ini PBSI juga memberikan pengetahuan seputar tanggung jawab referee, di antaranya Peraturan Permainan Bulutangkis, Pedoman Penyelenggaraan Turnamen, Penetapan Jadwal Kejuaraan, Melakukan Undian, Pengetesan Shuttlecock, Tes Doping, Insiden dan Kecelakaan di Lapangan, dan lain sebagainya.

“Acara ini merupakan salah satu program pengembangan PP PBSI. Saat ini jumlah referee Indonesia di tingkat internasional sangat sedikit. Sangat disayangkan, apalagi Indonesia adalah negara bulutangkis. Semoga dari ujian ini akan muncul kandidat-kandidat referee yang memiliki potensi di tingkat internasional,” kata Basri Yusuf, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI.

Dari 23 kandidat, akan dipilih enam referee terbaik. Keenam referee ini akan menjadi wakil Indonesia untuk proses accredited referee, kemudian certified referee di tingkat Asia di bawah naungan Badminton Asia Confederation (BAC). Jika lolos, para referee ini berkesempatan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi di tingkat dunia yaitu accredited dan certified referee Badminton World Federation (BWF). (*)