(Korea GP Gold 2013) Langkah Simon Terganjal di Perempat Final

(Jakarta, 8/11/2013)
Setelah Hera Desi Ana Rachmawati, kini giliran Simon Santoso yang dihentikan wakil tuan rumah pada ajang Korea Open Grand Prix Gold 2013 di Jeonju. Simon gagal membalas kekalahan dari pemain gaek Korea, Lee Hyun Il. Dia pun akhirnya takluk, 15-21, 14-21.
 
“Tadi saya banyak dikontrol lawan. Saya juga kurang antisipasi serangan yang diarahkan lawan ke bagian belakang. Selain itu, banyak kesalahan-kesalahan sendiri yang saya lakukan,” ujar Simon.
 
“Lawan sempat mengubah permainan dan saya banyak kehilangan poin. Dia bermain dengan tempo lebih cepat dan lebih banyak menyerang. Sebagai bahan evaluasi, ke depannya kondisi fisik saya harus lebih tahan lagi. Kaki dan tangan juga harus lebih kuat, terutama jika menggunakan bola yang berat seperti di Korea,” imbuh pemain asal klub Tangkas Specs ini.
 
Marlev Mainaky, Asisten Pelatih PBSI yang mendampingi Simon selama bertanding mengatakan, sebagai pemain yang sudah banyak makan asam garam, pukulan-pukulan Lee memang lebih matang. Hal ini sempat membuat Simon dalam posisi di bawah tekanan dan sulit mengeluarkan serangan-serangannya.
 
“Lee punya stroke yang lebih matang. Dia juga mengontrol tempo sepanjang permainan. Pukulan-pukulannya tajam semua, jadi Simon sulit mendapat kesempatan untuk menyerang balik,” ungkap Marlev kepada Badmintonindonesia.org.
 
“Pertahanan Lee rapat sekali. Pada game pertama, Simon banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pukulan lob dan dorongan bola yang dilakukan Simon tercatat tujuh kali ke luar lapangan,” Marlev menambahkan.
 
Dengan demikian, sektor tunggal belum berhasil mengamankan tempat di semifinal. Satu-satunya wakil Merah-Putih yang lolos adalah pasangan ganda campuran Irfan Fadhilah/Weni Anggraini yang memenangkan partai perang saudara melawan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-16, 21-14. (*)