(Korea GP Gold 2013) Hadapi Juara Bertahan, Simon Bertekad Balas Kekalahan

(Jakarta, 6/11/2013)
Kekalahan pada turnamen New Zealand Open Grand Prix 2013 dari Lee Dong Keun (Korea), rupanya cukup membekas di hati Simon Santoso. Simon yang kala itu dijagokan di tempat pertama, harus mengakui keunggulan Lee setelah berjuang rubber game, 19-21, 21-13, 18-21.
 
Simon pun kini bertekad untuk membalas kekalahan atas Lee. Babak ketiga turnamen Korea Open Grand Prix Gold 2013 di Jeonju akan menjadi kesempatan buat Simon untuk balas dendam. Keduanya akan memperebutkan tiket babak perempat final.
 
“Mungkin tidak mudah untuk mengalahkan Lee, apalagi sebagai tuan rumah, dia pasti sudah terbiasa dengan bola yang cukup berat di sini. Pada pertandingan di babak ketiga besok (Kamis, 7/11), saya harus sabar menghadapi dia. Saya akan berusaha untuk membalas kekalahan saya di New Zealand,” beber Simon kepada tim media PBSI.
 
“Walaupun Simon pernah kalah dari Lee, tapi kalau tampil percaya diri dan bermain dengan tenang, Simon pasti bisa menang,” imbuh Marlev Mainaky, Asisten Pelatih Tunggal Putra PBSI yang dihubungi dari Korea.
 
Simon melaju ke babak kedua turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini setelah menyingkirkan pemain tuan rumah yang minggu lalu baru saja menjadi juara BWF World Junior Championships 2013, Heo Kwang Hee, 21-15, 21-9.
 
“Pada game pertama, saya mencoba untuk bermain agresif. Tetapi Heo juga tampil ngotot dan tidak mudah untuk menembus pertahanannya. Saya coba untuk lebih sabar dan mengontrol dari stroke-stroke saya. Di game selanjutnya, saya terapkan strategi yang sama, main sabar dan unggul di stroke. Saya juga banyak dapat poin dari permainan di depan net, lawan semakin tertekan,” jelas Simon yang merupakan juara Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013.
 
Simon menjadi satu-satunya wakil tunggal putra yang lolos ke babak ketiga. Riyanto Subagja tak mampu menahan laju Kim Dong Hoon (Korea) saat dikalahkan dengan skor tipis, 19-21, 21-18, 19-21. Sebelumnya di babak pertama, langkah Wisnu Yuli Prasetyo juga gagal melaju setelah dikalahkan Yang Chih Hsun (Taiwan), 15-21, 17-21.
 
“Memang kekalahan Riyanto sangat disayangkan. Sudah unggul 19-16 di game pertama, lawan bisa menyamakan kedudukan. Kim tampil lebih agresif, bola-bola depan dan belakangnya juga konsisten. Sementara Riyanto tidak bisa konsisten saat poin-poin kritis, Kim lebih berani,” jelas Marlev.
 
Sementara itu di nomor ganda putra, Fran Kurniawan/Bona Septano melaju ke babak kedua setelah mengalahkan Chang Kai Liang/Su Yi Neng (Taiwan), 21-15, 11-21, 21-18. Sayang, Agrippina Prima Rahmato Putera/Hardianto harus terhenti di tangan Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura), 18-21, 16-21.
 
Pasangan ganda putri Melvira Oklamona/Maretha Dea Giovani pun mesti angkat koper lebih awal saat tersingkir di babak pertama dari wakil Jepang, Kugo Asumi/Yui Miyauchi, 11-21, 13-21.
 
Hasil lengkap babak pertama Korea Open Grand Prix Gold 2013 dapat diakses di www.tournamentsoftware.com