(BWF World Junior Championships 2013) Indonesia Siap Hadapi Sri Lanka
(Bangkok, 22/10/2013)
Jelang pertandingan beregu BWF World Junior Championships 2013, tim Indonesia menjalani sesi latihan terakhir di arena pertandingan, Stadion Huamark, Bangkok, Thailand. Pada pagi hari, tim juga berlatih di SCG Badminton Academy.
Sri Lanka akan menjadi lawan pertama di babak penyisihan Grup X1. Pertandingan akan berlangsung Rabu (23/10), mulai pukul 09.00 waktu setempat. Tim Indonesia dijadwalkan untuk bermain dua kali dalam sehari. Pada sore hari, masih di babak penyisihan Grup X1, Indonesia akan berhadapan dengan Amerika Serikat.
Sementara babak penentuan juara grup melawan Perancis akan berlangsung Kamis, (24/10), pukul 12.30.
Tim Indonesia mengaku sudah siap seratus persen menghadapi Sri Lanka sebagai lawan pertama. Di atas kertas, tim Merah-Putih memang lebih diunggulkan. Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemain ganda putra dan ganda campuran, optimis timnya mampu meraih kelima poin kemenangan.
"Persiapan kami sudah oke semua. Kami siap untuk bertanding, saya pribadi juga siap kalau diturunkan baik di ganda putra maupun ganda campuran. Tidak ada masalah kalau harus main berkali-kali, sekaligus menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan," kata Kevin di Stadion Huamark.
"Kami berharap bisa sapu bersih poin kemenangan melawan Sri Lanka. Tetapi kami tidak boleh lengah," tambahnya.
Sementara itu Sarwendah Kusumawardhani, Pelatih Tunggal Putri juga menghimbau agar para pemain tak memandang lawan sebelah mata, meskipun bisa dibilang Indonesia unggul di semua sektor dari Sri Lanka.
"Soal yakin sih, kami harus yakin bisa tampil baik di pertandingan pertama dan menang lawan Sri Lanka. Indonesia memang di atas kertas diunggulkan. Tapi ingat, tidak boleh menganggap enteng lawan dan harus rileks," jelas Sarwendah, mantan pebulutangkis tunggal putri era 90-an.
Ketika ditanya soal mental pemain dalam menghadapi pertandingan, Sarwendah menjawab bahwa beban menjadi wakil Merah-Putih adalah hal yang wajar bagi para pemain junior.
"Beban itu pasti ada, wajar kok. Kalau tidak ada beban, artinya tidak ada tanggung jawab. Tapi, bagaimana mengatasi beban itu? Intinya, para pemain harus punya kemauan dan daya juang tinggi untuk memenangkan pertandingan," tambah Sarwendah. (*)