(Yonex-Sunrise Men’s Doubles Championships 2013) Kejuaraan YSMDC 2013 Resmi Dibuka

(Jakarta, 21/8/2013) Kejuaraan khusus ganda putra bertajuk Yonex-Sunrise Men’s Doubles Championships (YSMDC) presented by Candra Wijaya resmi digelar hari ini, Rabu (21/8). Turnamen dengan total hadiah USD 25.000,- ini resmi dibuka secara simbolis oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, dengan melakukan pukulan kok pertama.

Dalam acara pembukaan tersebut turut hadir pula mantan pemain bulutangkis nasional, Gunawan dan Ivana Lie, serta mantan Ketua Umum PBSI periode 1997-2001, Subagyo Hadi Siswoyo. Gunawan yang sejak 1999 berdiam di AS, khusus hadir untuk menerima penghargaan sebagai Pemain Legenda Terbaik yang akan diserahkan pada Kamis (22/8).
 
Menpora Roy Suryo juga turut memberikan sambutan dan dukungannya bagi turnamen khusus ganda putra ini. Menpora sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Candra Wijaya karena turnamen ini dikhususkan untuk ganda putra yang telah memberikan banyak gelar bagi bulutangkis Indonesia.
 
Apalagi, belakangan ini sektor ganda putra Indonesia mampu menjaga pamornya. Sejak pertama kali merebut gelar juara dunia ganda putra dalam Kejuaraan Dunia di Malmoe, Swedia 1977 lewat Tjun Tjun/Johan Wahyudi, Indonesia terus mampu menjaga supremasinya. Tercatat, hingga kini Indonesia mampu melahirkan delapan juara dunia ganda putra. Terakhir, sukses ini diukir oleh Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di Guangzhou, China lalu.
 
“Saya sangat appreciate karena turnamen ini khusus untuk ganda putra. Hal ini ditujukan agar kita mengingat bahwa Indonesia mempunyai nama besar, nama hebat, dan nama kuat di sektor ganda putra. Candra bersama akademinya, akan menambah marak pembinaan dunia bulutangkis Indonesia dan menambah marak untuk bisa melahirkan juara-juara dunia baru di masa mendatang,” ungkap Roy Suryo.
 
Dalam kesempatan ini, Roy Suryo selaku wakil pemerintah menunjukan dukungan penuh bagi para atlet untuk dapat berprestasi. “Hanya ada dua orang yang dapat mengharumkan nama bangsa dengan mengibarkan bendera Merah-Putih dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di luar negeri yaitu kepala negara itu sendiri dan atlet yang menjuarai sebuah turnamen di luar negeri,” tambah Roy Suryo.
 
Selain sebagai tamu kehormatan, Subagyo Hadi Siswoyo hadir sebagai penerima penghargaan Pembina Terbaik versi Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) 2013. Penghargaan ini diberikan Candra berdasarkan prestasi yang diukir semasa kepemimpinan mantan tokoh militer Indonesia ini. Ketika dipimpin Subagyo, Indonesia mampu mengukir sejumlah prestasi besar. Mulai dari emas Olimpiade Sydney 2000 lewat Candra Wijaya/Tony Gunawan, juara dunia 2001 di Sevilla, Spanyol lewat Hendrawan dan Halim Haryanto/Tony Gunawan, hingga merebut Piala Thomas 1998 di Hong Kong dan 2000 di Kuala Lumpur.
 
Subagyo menilai bahwa budaya pemberian penghargaan kepada orang berprestasi sepertI yang dilakukan Candra Wijaya merupakan hal yang sangat baik. “Apa yang telah dilakukan Candra ini sungguh luar biasa, karena tidak semua atlet berprestasi memiliki keinginan dan kemauan untuk membina prestasi atlet lain khususnya di Indonesia,” jelas Subagyo.
 
Sebanyak delapan pasangan ganda putra dari Pelatnas Cipayung juga turut ambil bagian di turnamen ini. Beberapa diantaranya adalah pasangan-pasangan baru seperti Fran Kurniawan Teng/Bona Septano, berikut daftar lengkapnya