(Asia Junior Championships) Prestasi Senior Jadi Motivasi Junior

 

(Kota Kinabalu, 5/7/2013) Tiga gelar yang diborong Indonesia di ajang Singapore Open Superseries 2013 lalu ternyata membawa pengaruh positif bagi para pemain junior. Kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), ganda putra (Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan) serta Tommy Sugiarto (tunggal putra) rupanya melecut semangat pemain-pemain muda yang akan bertarung di Asia Junior Championships 2013 pada 7-14 Juli 2013 mendatang.
 
Hal ini disampaikan oleh Chafidz Yusuf, Manajer Tim Indonesia yang juga pelatih ganda putra. Ia menuturkan selama persiapan di Pelatnas Cipayung, para pemain tak hanya dipersiapkan secara teknis, aspek non teknis juga tak luput dari perhatian pelatih.
 
“Masalah non teknis seperti mental bertanding memang masih ditemukan di pemain-pemain junior, maklum mereka masih muda dan belum banyak pengalaman. Kalau pemain senior mungkin tidak terlalu kelihatan kalau dia grogi, tetapi pemain junior kelihatan sekali” ujar Chafidz.
 
Untuk itu, para pelatih terus menyuntikkan semangat kepada para pemain U19 ini. Salah satu-satunya adalah memberi contoh pencapaian yang baru saja diraih para seniornya di Singapura.
 
“Kami terus memompa semangat para pemain-pemain muda ini, misalnya dengan memberi contoh keberhasilan para seniornya di Singapura baru-baru ini. Kami beri semangat kepada mereka bahwa Indonesia juga bisa bersaing dengan negara-negara lain seperti Cina, Korea, Jepang dan sebagainya” jelas Chafids.
 
“Setelah diberi pengertian bahwa kekuatan kita juga tak kalah dengan lawan-lawan, mereka terlihat lebih yakin dan percaya diri” tambahnya.
 
Selain itu, dua tahun belakangan Indonesia juga tak pernah pulang dengan tangan hampa dari ajang Asia Junior Championships. Pada tahun 2011, dua gelar berhasil diboyong lewat pasangan ganda putri Tiara Rosalia Nuraidah/Suci Rizki Andini dan Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia di ganda campuran. Tahun 2012, gelar dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Arya Maulana Aldiartama/Edi Subaktiar.