(Pengembangan) Tingkatkan Prestasi, PBSI Terus Kembangkan Sport Science

(Jakarta, 26/6/2013) Berbagai cara terus ditempuh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam meningkatkan prestasi para atletnya. Seiring berkembangnya zaman, aspek teknologi kini banyak dimanfaatkan dalam menunjang performa atlet dalam berbagai cabang olahraga atau biasa disebut dengan sport science.

Sport science sendiri memiliki arti aplikasi ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengoptimalkan performa atlet yang berujung pada meningkatnya prestasi. Menyadari pentingnya perananan sport science, PBSI melalui Kabid Pengembangan Basri Yusuf, telah memiliki sederet program terkait dengan sport science dan pengembangan.

“Kalau dilihat dari data statistik, Indonesia memiliki potensi jumlah atlet yang cukup besar, kecuali di sektor putri. Bahkan di kelas junior, dari segi jumlah, Indonesia menguasai semua nomor. Indonesia memiliki potensi atlet yang besar dan bisa dipoles. Untuk itu kami akan mengadakan program pengembangan jangka panjang bagi atlet dan pelatih yang akan melibatkan sport science” jelas Basri di Pelatnas Cipayung, Rabu (26/6) pagi.

Seperti dijelaskan Basri yang sudah 32 tahun malang melintang di dunia kepelatihan di Indonesia, Malaysia dan Singapura ini, sport science support meliputi beberapa aspek diantaranya adalah Sport Technology, Nutrition, Biometric, Psychology, Performance Analysis, Strength Conditioning, Physioteraphy, dan Sports Medicines.

“Masing-masing memiliki penjelasan lebih dalam. Misalnya di Physioteraphy, ada penelitian yang menunjukkan bahwa seorang bagian tubuh atlet bulu tangkis yang paling banyak mengalami cedera adalah lutut dan engkel. Dari sini kita bisa hindari atau minimalisir, karena ini adalah data dan fakta, bukan opini” ujar Basri.

Selain itu, Performance Analysis juga sudah diterapkan di Pelatnas PBSI. Melalui video-video pertandingan yang telah diolah dengan perangkat lunak khusus, para atlet dan pelatih akan dapat mempelajari sebuah pertandingan yang disajikan lengkap dengan data-data teknis.

Pada video tersebut sudah terdata berapa poin yang didapatkan dan dibuang pemain, dan bagaimana ia mendapatkan dan membuang poin tersebut, lengkap dengan cuplikan-cuplikan gambar terkait.

“Performance analysis ini dapat membatu program pelatihan, seperti membetulkan teknik. Selain itu, bisa membekali atlet supaya saat memasuki lapangan dia sudah tahu mau bermain seperti apa sama lawannya, secara mental dia pasti lebih percaya diri. Pada Djarum Indonesia Open kemarin, tim kami juga sudah mengambil 70 klip pemain-pemain dunia untuk bahan pembelajaran atlet” ujar Basri yang memiliki gelar Master of Coach of NROC Singapore ini.

Selain aspek sport science, PBSI juga tengah mengembangkan IT (Information Techology) dengan membangun server khusus yang berisi data hasil performance analysis. Setiap pemain dan pelatih masing-masing akan diberikan akses tanpa batas pada bank data video performance analyis sehingga mereka dapat mempelajari video-video tersebut kapanpun dan dimanapun mereka berada, khususnya saat bertanding ke luar negeri.