(Djarum Indonesia Open) Gita Wirjawan : PBSI Akan Perbaiki Sektor Tunggal

(Jakarta, 16/6/2013) Bukan sekali dua kali nomor ganda campuran menjadi andalan Indonesia dalam meraih gelar di turnamen bergengsi dunia. Pada beberapa tahun belakangan, sektor ini juga menjadi penyelamat Indonesia dan sukses mempersembahkan titel.

Nomor ganda campuran memang punya senjata ampuh lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang kini bertengger di peringkat tiga dunia. Keduanya telah menyumbangkan sederet gelar kelas dunia termasuk membawa pulang gelar juara ganda campuran All England setelah 33 tahun lamanya.

Belakangan nomor ganda putra mulai unjuk gigi. Lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sektor ini di tahun 2013 sementara telah menyumbangkan satu gelar superseries dari Malaysia dan superseries premier dari Indonesia.

Namun bukan berarti sektor lainnya bisa santai, khususnya sektor tunggal yang dinilai belum maksimal, begitu juga nomor ganda putri.

"Saya sudah bicarakan ini dengan Rexy, kami tidak mau tergantung pada satu nomor saja. Kasihan Tontowi/Liliyana, kelihatan sekali mereka ada pressure. Sekarang sudah tambah kekuatan di ganda putra, kedepannya akan bisa tambah lagi di ganda putri dan tunggal putri, misalnya Bellaetrix yang sudah tampil sesuai aspirasi Rexy. Minimal tiga nomor bisa jadi andalan, semoga bisa lima nomor" ungkap Gita di Istora Senayan.

Hal senada diungkapkan Rexy Mainaky selaku Kabid Binpres PBSI.

"Kami memang sudah arahkan fokus ke nomor tunggal. Sekarang nomor ganda putra kita juga sudah ada kemajuan. Kalau mau dilihat Cina, yang mendominasi masih orang-orang yang sama" kata Rexy, mantan pemain ganda putra peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja.

Meskipun sektor tunggal dipandang masih kurang mengigit, Gita sempat memuji perkembangan para pemain muda. Pada ajang Maldives Intrnational Challenge 2013 lalu, dua tunggal putra muda Indonesia, Fikri Ihsadi Hadmadi dan Muhammad Bayu Pangisthu sukses menciptakan all Indonesian final.