(Djarum Indonesia Open) Welcome Dinner DIO 2013 : Ketika Atlet Berbatik
(Jakarta, 11/6/2013) Acara welcome dinner Djarum Indonesia Open Superseries Premier selalu menyuguhkan sajian yang berbeda dari welcome dinner turnamen-turnamen pada umumnya.
Seirama dengan tema “Pride of The Nation”, acara welcome dinner DIO 2013 yang dihadiri oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Ketua KOI Rita Subowo serta mantan Ketua Umum PBSI Sutiyoso dan Subagio HS pada malam ini dimeriahkan dengan parade atlet berpakaian batik yang merupakan salah satu ciri khas kebudayaan yang menjadi kebanggaan Indonesia.
“Selamat datang kepada para peserta Djarum Indonesia Open 2013, kami yakin turnamen ini akan menjadi ajang kompetisi yang bagus. Kami sangat bangga dengan diadakannya event ini, semoga ini akan menjadi contoh yang baik di olahraga bulu tangkis, atau bahkan olahraga-olahraga lainnya” kata Gita.
Parade batik diperagakan oleh para atlet peserta DIO 2013 yang berasal dari Indonesia maupun negara-negara lainnya. Mereka adalah Taufik Hidayat (Indonesia), Edi Subaktiar (Indonesia), Melati Daeva Octavianti (Indonesia), Chen Long (Cina), Hans-Kristian Vittinghus (Denmark), Ratchanok Intanon (Thailand), Li Xuerui (Cina), dan lainnya.
“Menurut saya ini ide yang sangat bagus, menyenangkan sekali dan berbeda dari turnamen-turnamen lainnya. Saya cukup nyaman mengenakan batik, walaupun baju bercorak seperti ini tidak biasa di Denmark” ujar Hans yang malam itu mengenakan kemeja batik Mega Mendung berwarna merah.
Pada acara yang berlangsung di Hotel Sultan ini, terlihat pemandangan yang berbeda dari biasanya. Jika para atlet sering terlihat begitu perkasa di lapangan mengenakan jersey dan celana pendek, malam ini mereka tampil elegan berbalut batik dan berlenggak-lenggok di atas panggung layaknya model.
“Menurut saya acara ini bagus untuk memperkenalkan kebudayaan kita. Welcome dinner di Djarum Indonesia Open sangat berbeda dengan acara welcome dinner di turnamen-turnamen negara lain yang biasanya hanya terdiri makan malam biasa. Apalagi malam ini temanya batik, saya suka mengenakan batik karena sekarang pakaian batik banyak yang modelnya casual” tutur Edi.
“Senang juga melihat batik dipakai orang-orang dari luar negeri, semoga mereka suka dengan batik dan bisa dipakai terus. Saya sendiri kaget juga diminta untuk memperagakan batik, padahal sebelumnya jarang pakai batik, tapi mungkin setelah ini akan coba pakai batik. Malam ini saya memilih sendiri baju batik yang saya kenakan, karena modelnya cocok untuk anak muda” kata Melati, pemain ganda putri.
Acara kemudian dilanjutkan dengan makan malam dan hiburan dari penyanyi Denada. Selain batik, pada acara welcome dinner ini juga diperkenalkan tari Kecak yang merupakan tarian khas Bali.